KLU–Event MotoGP yang berlangsung pada Maret mendatang, menjadi salah satu harapan pelaku wisata untuk mendapat suntikan kunjungan wisatawan ke Lombok Utara. Apalagi kabarnya event bergengsi tersebut akan mendatangkan puluhan ribu penonton. Oleh sebab itu, jika penginapan di pulau Lombok tidak memadai atau mencukupi dalam menyediakan akomodasi maka pemerintah akan mengarahkan ke Pulau Bali.
Namun kondisi di Lombok Utara sampai saat ini belum terlihat signifikan jumlah pemesanan hotel atau penginapan. Bahkan dirasakan masih sepi bookingan. Demikian dikatakan Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Lombok Utara, Santio Edi Wibowo, kemarin.
“Setelah kami melaksanakan pertemuan dengan stakeholder terkait, seperti kementerian, ITDC, pihak Pelaksana MGPA jasa usaha dan lainnya, ternyata masih banyak akomodasi yang belum terisi sampai saat ini. Jadi tidak hanya di Lombok Utara saja,” terang Santio.
“Di Lombok Utara ada beberapa hotel yang sudah menerima bookingan, seperti Amarsvati, Royal Avilla di Malaka, dan beberapa hotel di tiga gili, namun masih belum signifikan,” imbuhnya.
Dijelaskannya, dari jumlah 6900 properti penginapan yang ada di Lombok Utara, t baru 10 persen yang sudah dibooking, itu pun belum dipastikan deal 100 persen akan pasti menginap. Oleh karena itu ia menekankan kepada para pelaku usaha yang ada, agar setiap penerimaan bookingan, paling tidak menerapkan booking fee kepada pemesan.
Sehingga jika wisatawan menunda menginap di lokasi tersebut pelaku usaha tidak rugi. Di samping pola tersebut sebagai upaya untuk memastikan para wisatawan betul-betul memilih Lombok Utara sebagai tempat tinggal sementara selama gelaran MotoGP mendatang.
Santio juga menerangkan, jika dari jumlah penginapan yang ada di Lombok Utara saat ini, masih banyak yang belum siap membuka kembali properti usahanya. Padahal dalam waktu dekat MotoGP akan digelar. “Dari jumlah hotel yang ada, baru sekitar 40 persen yang sudah siap,” jelasnya.
Sementara sebagai langkah untuk menarik pengunjung menginap ke Lombok Utara, Santio meminta agar pelaku usaha tidak menaikkan harga akomodasi. Karena saat ini hotel sendiri sudah banyak menjamur. Oleh karena itu peluang MotoGP ini sedikit tidak sebagai ruang membangkitkan pariwisata yang ada. “Sehingga diharapkan wisatawan diberikan harga yang lebih terjangkau,” ujarnya.(dhe)