MATARAM – Munakip atlet peraih medali emas di pekan olahraga nasional (PON) tahun 2016 mengaku kecewa. Pasalnya, sampai dengan saat ini belum ada kejelasan soal janji Pemprov NTB yang akan mengangkat dirinya dengan atlet ain menjadi ASN.
“Belum ada informasi ini, begini saja kami. Padahal beberapa kali dilakukan pembukaan pendaftaran untuk CPNS,” ungkap Munakip.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB, Surya Bahari yang dikonfirmasi mengaku belum tahu ada janji pemprov soal ini. “Siapa yang janjikan waktu itu? dulu sepengetahuan saya pernah diminta jadi honor di provinsi dengan honor perbulan setara UMR,” ungkapnya saat dikonfirmasi Radar Mandalika via ponsel, Selasa kemarin.
Namun dari informasi ini, Surya mengaku akan membangun komunikasi dengan pihak terkait lainnya. Termasuk akan melaporkan ke gubernur dan wakil gubernur. Sepengetahuan dia, dulu pernah ada terbit keputusan tiga menteri. Menpora, Mendagri dan MENPANRB. Dalam keputusan tiga menteri, mengangkat atlet yang memperoleh medali emas di Asian Games diangkat jadi ASN. Atlet dapat perak di Asian Games diangkat jadi ASN, atlet dapat perunggu multi event, olimpiade dan kejuaraan dunia dingkat jadi ASN.
“Sepengetahuan saya ini kebijakan pusat waktu itu. Kalau kemarin dijanjikan oleh pemprov janji ini dalam bentuk apa? tertulis, lisan atau apa,” tanyanya.
Menurut Kadispora NTB, jika bentuk janji pemerintah NTB lisan bagaimana bisa ditindklanjuti karena Wagub NTB HM Amin sudah meninggal dunia. Sementara kalau janjinya tertulis kita bisa mengacu dan menindklanjuti. “Tetapi kalau tidak ada dasar apa yang kami akan tindaklanjuti,” klitnya.
“Ayok suru datang biar saya lapor ke gubernur dan wagub. Kalau tidak datang apa dasar saya lapor,” sambungnya.
Sementara itu, disinggung soal atlet pelari L Zohri asal Lombok Utara. Sekarang posisinya belum mau jadi apa-apa. Ditawarkan jadi PNS, Polri, bahkan TNI Zohri belum mau.”Wajar karena dia atlet dunia,” kata Surya.(red/jho)