MATARAM – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram semakin massif melakukan pemeriksaan rapid test atau tes cepat Coronavirus Disease (Covid-19). Rapid test kini mulai dilakukan kepada masyarakat atau jamaah salat tarawih di masjid. Ini untuk mencegah penyebaran lokal virus korona.
Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh, mengungkapkan, rapid test terhadap jamaah tarawih di masjid yang ada di enam kecamatan sudah diagendakan atau terjadwal dengan rapi. Tenaga kesehatan (Nakes) tinggal terjun langsung melakukan pemeriksaan di masjid yang telah ditentukan sebelumnya.
Pemeriksaan rapid test di masjid akan terus dilakukan. Apakah sasaran rapid test di masjid yang masih tetap menggelar salat tarawih secara berjamaah? Ahyar menjawab hal tersebut diatur langsung oleh jajarannya. Masjid mana saja yang dipilih untuk dilakukan rapid test.
“Itu camat-nya yang milih ya. Yang jelas, di situ akan dilakukan test rapid di masjid-masjid yang masih melaksanakan kegiatan tarawih,” tegasnya, belum lama ini.
Selain melakukan rapid tes di masjid, petugas sekaligus melakukan sosialisasi kepada semua lapisan masyarakat terkait upaya pencegahan virus korona. Bagaimana membentuk kesadaran masyarakat akan bahaya wabah tersebut. Sehingga, semua imbauan atau edaran pemerintah bisa dipatuhi oleh masyarakat.
“Sekaligus sosialisasi ketemu dengan tokoh. Sekaligus rapid. Untuk kita saling mengingatkan tentang bahaya covid ini. Bagaimana kita sama-sama untuk melakukan pencegahan,” ungkap dia.
Warga diminta ikuti saja imbauan pemerintah. Terkait penerapan social dan physical distancing dan lain sebagainya. Untuk mencegah penyebaran lokal atau transmisi lokal wabah korona. Faktanya, kasus positif corona di Kota Mataram masih tertinggi dibanding kabupaten/kota lain di NTB.
Terpisah, Tenaga Kesehatan Puskesmas Babakan, Islahudin menambahkan, pemeriksaan rapid tes di masjid sudah terjadwal dari Dinas Kesehatan Kota Mataram. Mulai Senin (11/5) malam, pihaknya sudah melakukan rapid tes pertama kali di Masjid Syamsul Huda Babakan Desa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Sandubaya.
“Wilayah Babakan malam ini satu masjid induk. Kegiatan ini akan berlanjut ke depannya sambil dievaluasi oleh tim Satgas dan Pemkot,” ungkap dia kepada media ini, kemarin.
Islahudin menyebutkan, sebanyak 16 orang diuji rapid test di Masjid Syamsul Huda Babakan Desa. Dari jumlah itu, sebanyak 10 orang lansia berusia di atas 50 tahun dan anak-anak serta remaja berjumlah enam orang. Targer rapid test adalah orang yang dianggap rentan terpapar korona.
“Kita pilih lansia dan anak-anak yang berisiko dari segi umur dan yang mempunyai penyakit bawaan. Yang lansia rata-rata hypertensi. Itu target kita,” terang dia.
Berdasarkan jadwal dari Dinas Kesehatan Kota Mataram, hanya enam masjid yang menjadi sasaran rapid test pada Senin (11/5) malam. Pertama di Masjid Baiturrahman, Lingkungan Rembiga Barat, Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang yang ditangani oleh Nakes Puskesmas Selaparang. Kedua, di Masjid Nurul Yaqin Karang Kemong, Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara yang ditangani Nakes Puskesmas Karang Taliwang.
Ketiga, rapid test dilakukan di Masjid Syamsul Huda Babakan Desa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Sandubaya yang ditangani oleh Nakes Puskesmas Babakan. Keempat, di Masjid Nurul Hidayah Lingkungan Geguntur, Kecamatan Sekarbela yang ditangani Nakes Puskesmas Karang Pule.
Kelima dilakukan di Masjid Al-Istiqomah Lingkungan Karang Anyar Timur, Kecamatan Kota Mataram yang ditangani Nakes Puskesmas Pagesangan. Dan, di Masjid Awwalul Hidayah Lingkungan Tempit, Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan yang ditangani Nakes Puskesmas Ampenan.
Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kota Mataram terus berupaya memberantas penyebaran virus corona. Upaya rapid test akan terus dilakukan kepada masyarakata di berbagai lokasi. Termasuk melakukan rapid test di masjid-masjid.
“Menurut informasi seperti itu sambil dievaluasi,” sebut Islahudin. (zak)