IST/RADAR MANDALIKA GROUP PARIPURNA: Suasana sidang paripurna beberapa waktu lalu.

PRAYA—Anggota DPRD Loteng sudah selesai melaksanakan reses untuk mendengar aspirasi masyarakat.  Dari pelaksanan reses tersebut, banyak harapan, permasalahan, keluahan maupun kenginan masyarakat yang terserap. Beberapa hal yang menjadi tuntutan masyarakat seperti kurangnya air untuk mengairi sawah, perbaikan irigasi, sumur bor, jalan usaha tani, parasarana usaha dan masih banyak lagi.

Anggota DPRD Loteng, Dapil Kopang- Janapria, Achmad Rifai menegaskan, dari pelaksaan reses, banyak masukan dari masyarakat.  Paling utama adalah permasalahan air untuk pertanian selalu menjadi keluhan, karena petani khawatir akan terancam gagal panen.

“Selama ini air hujan yang menjadi andalan untuk mengairi sawah para petani tidak pernah kunjung datang beberapa pekan terakhir, di satu sisi tanaman padi petani baru saja ditanam dan membutuhkan banyak air,” katanya, kemarin.

Politisi PKS ini menegaskan, warga yang berada di Kecamatan Janapria misalnya, memang sebagian besar sudah mulai menanam padi. Karena memang beberapa waktu lalu hujan intens turun. Hanya saja ternyata tidak lama malah saat ini hujan tidak pernah datang. Sehingga para petani tidak bisa mengairi sawah mereka.

Tidak hanya masalah air yang masih kurang, permasalahan lainnya seperti kurangya fasilitas seperti ambulance yang tersedia di Puskesmas Janapria dan perbaikan saran jalan tani maupun meminta alat prasaran untuk kegiatan ibadah dimasjid.

“Mereka juga meminta agar semua kades pro aktif  menayakan tentang ada anggaran untk pembuatan akte notaris masjid,” ucapnya.

Hal yang sama disampaikan oleh anggota komisi II DPRD Loteng, Adi Bagus Karya. Ia menyampaikan jika permasalahan air juga menjadi keluhan warga di wilayah Kecamatan Praya Timur.  Sehingga pihaknya mendesak pada Pemkab lebih memperhatikan masyarakat dari kalangan petani ini.  Mereka tentu khawatir, bila air tidak cukup, padi yang baru ditanam akan mati.

 “Selama menyerap aspirasi dari warga memang mereka banyak mengharapkan untuk perbaikan irigasi, sumur bor, jalan usaha tani, jalan Kabupaten Landah- Bilelando, terop dan lain sebagainya,” tegasnya.

Sementara itu, anggota DPRD Loteng lainnya, Umar Tarip menyatakan, dari reses yang dilakukan, masyarakat meminta untuk dibangunkan sanggar seni di kecamatan yang berpotensi menghasilkan produk lokal dan aneka kesenian.  Hal itu dituntut karena Loteng memiliki keanekaragaman seni dan budaya. Dengan letak geografis yang sangat strategis dan memiliki keunggulan potensi yang beraneka ragam.

“Dalam rangka menunjang sektor pariwisata di Loteng perlu mengembangkan kesenian dan meningkatkan kreativitas para penggiat seni yang ada,” jelasnya.

Menurutnya, untuk mewujudkan sanggar seni memang butuh proses yang cukup lama. Selain itu, masyarakat juga perlu didukung melalui kegiatan pembinaan terhadap sanggar-sanggar seni dan para seniman yang salah satunya melalui penyaluran bantuan dana pembinaan. Sehingga diharapkan agar mereka semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya yang lebih baik dimasa-masa yang akan datang.

“Dengan adanya sanggar seni, dapat mengembangkan kesenian daerah sebagai khasanah budaya Sasak melalui berbagai aktivitas kegiatan sanggar-sanggar seni dan seniman dalam rangka melestarikan, mengembangkan dan memajukan kesenian daerah,” jelasnya.

Ia mengaku, Kecamatan Praya Tengah, Praya Timur, dan Janapria memiliki potensi kerajinan yang beragam. Hasil kerajinan tersebut diharapkan mendapat dukungan dan perhatian dari semua pihak. Dalam waktu dekat, pihaknya akan  memprogramkan pemberdayaan untuk para pemuda sebagai langkah mempersiapkan SDM yang lebih maju untuk menyambut KEK Mandalika dan event Moto GP.

“Anak muda penting untuk kita perhatikan. Terlebih, mereka cukup kreatif. Mau tidak mau kita harus persiapkan itu,” tuturnya. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *