MATARAM – Beredarnya surat pelantikan Pj Gubernur NTB yang baru yang akan menggantikan Lalu Gita Ariadi tidak ditampik Gita. Dia bahkan membenarkan adanya surat Mendagri perihal prosesi pelantikan penggantian Pj gubernur yang akan digelar Senin, 24 Juni 2024 di Jakarta.
“Yang beredar itu benar adanya,” ungkap Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi Sabtu, (22/06) di Mataram.
Pemberhentian dirinya sebagai Pj gubernur diakuinya merupakan proses diskusi panjang yang ia lakukan. Sekaligus sebagai pernyataan sikap dirinya dalam menghadapi kontestasi Pilkada gubernur NTB 27 November mendatang.
“Apa yang beredar itu proses diskusi panjang dan bagi saya itu biasa-biasa saja,” katanya.
Kurun waktu memimpin NTB sejak dilantik 19 September 2023 lalu, dilihatnya memang sudah tepat dengan jadwal maupun tahapan proses jelang pendaftaran sebagai calon gubernur NTB.
“Jadi relatif selesai (masa) karja (Pj) memang sudah saatnya. Jadi tidak ada kekagetan apapun,” ucapnya.
Gita sendiri justru bersyukur sebab surat Mendagri tersebut bagin dari jawaban doa yang dipanjatkan selama ini.
“Ini jawaban dari doa doa saya. Pemberhentian ini petunjuk. Ada jalan yang solah. Sehingga saya pun tidak mengambil keputusan-keputusan yang salah,” terangnya.
“Sekali lagi itu (jawaban) saya selipkan doa ditengah malam mohon petunjuk terhadap proses yang saya sedang jalani,” sambungnya.
Miq Gita sapaannya mengaku sebelum ramai beredar surat Mendagri tersebut dirianya sudah mengetahui lebih dahulu.
Sebelumnya sudah ada video konferensi dengan Mendagri yang menjelaskan bagaimana proses PJ dan sebagainya.
Meninjdaklanjuti Surat Mendagri 18 Mei lalu bahwa bila ada Pj running menuju Pilkada maka persyaratannya 40 hari sebelum pendaftaran mengajukan permohonan pengunduran diri. 40 hari itu katanya prosesnya sudah mulai, diawalai dari DPRD untuk menyampaikan usulan-usulan. Meski ada beberapa penafsiran 40 hari yang dimaksud itu terhitung bisa berhenti awal Juli. Namun dihitung hari kerja ASN justru bisa berakhir di akhir Juni ini.
“Saya pun meminta surat (bersurat ke pusat) permohonan tanggal 26 Juni saya evaluasi (ketiga). Begitu selesai evaluasi saya minta menyiapkan surat permohonan.
Nah, dalam konteks ini sesungguhnya saya sebetulnya sudah siap dalam proses pengajuan pengunduran diri,” jelasnya.
Miq Gita mengklarifikasi kata pencopotan. Melainkan mengakhiri tugas sehubungan dengan ada rencananya untuk mengikuti kontestasi Pilgub.
“Jadi secara admintrasi itulah yang akan dilakukan. Saya pun sudah menyiapkan juga surat pengunduran diri. Kalau dicopot itu biasanya ada case (kasus). Itupun kalau ada case kita dikonfirmasi,” ulasnya.
Oleh karenanya, mencermati dinamika politik dan kepentingan nasional maka diadakan acara pergantian Pj gubernur oleh Mendagri.
“Dan pergantian ini bukan hanya sendiri tapi ada (Pj) Sumatera Selatan dan (Pj) Sumatra Utara,” ujarnya
Dengan diberhentikan sebagai Pj gubernur dirinya akan kembali menduduki posisi Sekda NTB sembari mengikuti proses selanjutnya.
“Jadi mungkin ditau saya akan maju, jadi dikembalikan ke Sekda sambil mengikuti proses selanjutnya. Nanti penggantinya (Pj Gubernur NTB baru) Mayor Jenderal Purn. Hasanudin. Nanti saya posisinya membantu,” bebernya.
Meski demikian, Miq Gite tidak menampik telah menyelesaian seluruh tugas yang diberikan presiden selama menjadi Pj gubernur. Empat tuga itu Pj diminta konsentrasi penanganan kemiskinan ekstrim.
“Alhamdulillah berproses walapun tidak bisa mong kedemong (tuntas langsung) dengan masa tugas sembilan bulan itu,” katanya.
Tugas kedua mengatasi stunting. NTB mengalami progres cukup bagus dalam penanganan stunting. Dibawah Miq Gite alami perkembangan positif. NTB menjadi provinsi paling progresif menangani stunting. Ada penururan 8,1 persen dari 32,7 perssn menjadi 34,6 persen.
“Nanti terus kita akan turunkan lagi,” katanya.
Tugas ketiga melakukan pengendalian inflasi. Dalam hal ini NTB meraih penghargaan pengendalian inflasi dari 10 provinsi di Indonesia Timur.
“Kita menjadi daerah yang paling baik. Jadi dari 10 provinsi di Indonesia Timur kita paling terbaik,” ucapny.
Kemudian tugas keempat suksesi pelaksanaan Pileg nasional (Pileg, Pilpres). Kata nya seluruh proses Pileg nasional berjalan baik.
“Alhamdulillah 02 (Prabowo Gibran) menang di angka 66,37 persen,” sebutnya.
“Itu artinya bahwa tugas ke Pj an sudah saya lakukan dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Sejak dilantik 19 September, evaluasi pertama di tanggal 20 Desember 2023, 20 Maret 2024 dan tanggal 20 Juni 2024. Dan dievaluasi ini kemudian saya menyerahakan surat permohonan pengunduran diri” jelasnya.
Ditengah perjalanan sebagai Pj ia tidak menampik banyak aspirasi, apresiasi masyarkat. Ada yang berharap mendorong untuk maju. Dalam proses itu Miq Gite mengaku hanya menampung aspirasi tersebut tapi dirinya juga tetap menjaga etika sebagai ASN dan sebagai Pj gubernur berupaya menempatkan secara proporsional.
“Jadi bagi saya, saya sudah mengakhiri penugasan ini mempersembahkan sebatas kemampaun yang sudah saya lakukan dan saya meyakini bukan surat ‘berkasus’. Ini adalah proses administrasi yang sesuai dengan kebutuhan nasional. Sebagai yang menjalanlan tugas aparatur negara diperintah saya siap laksanakan di penugasan seperti ini. Kita juga siap melaksanakan perintah tegas lurus sebaik-baiknya.
“Jadi (pergantian) demi kepentingan nasional. Yang penting diangkat dengan keputusan presiden, diberhentikan dengan keputusan presiden. Alhamdulillah 9 bulan saya menjawab 4 tugas sebagai Pj,” pungkasnya. (jho)