PRAYA—Bertambahnya target nasional penanaman padi di Lombok Tengah (Loteng) di tengah ancaman kerawanan pasangan secara nasional nampaknya tidak menjadi tantangan bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Loteng. Pasalnya, dengan bertambahnya target jumalah luas lahan yang harus ditanami padi, mampu dituntas oleh Pemda.
Secara umum, luas areal penanaman padi di Loteng yakni 96 ribu hektare. Angka ini secara akumulatif baik dari Musim Tanam (MT) 1-3. Dimana, pada MT 1 sudah direalisasikan seluas 52 ribu hektare, dan semua lahan tertanam pada saat musim penghujan, kemudian sisanya akan dikejar di MT 2 dan 3.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Loteng, M Zaenal Arifin menerangkan, pada MT 2 tahun ini yang terhitung sejak bulan April, Mei, Juni, Juli dan Agustus tercatat sudah tertanam seluas 36.675 hektare tanaman padi.
“Sebanyak 31.000 hektare jumlahnya dipanen pada MT 2, Juli dan Agustus juga berikutnya, mengingat Mt 2 ini akan habis dipanen pada Agustus dan September,” ungkapnya.
Lebih jauh ia menyatakan, jumlah hasil panen bulan Mei tercatat 9.950 hektare, bulan Juni 5.034 hektare dan bulan Juli 13.3786 hektare. Hingga jumlah Mei sampai Agustus 28.370 hektare. Namun untuk bulan Agustus belum masuk laporannya.
Dari laporan tahun 2024 baik dari MT 1 dan 2 ini katanya hampir habis. Dimana total dari bulan Januari sampai Juli seluas 73.264 hektare.
“Apabila estimasi kita sekitar 5 ton per hektare maka asumsinya hasil pertanian kita sebanyak 366.320 ton gabah kering panen. Asumsi beras dikalikan 60 persen maka jumlah hasil bersihnya sebanyak 219.792 ton beras,” jelasnya.
Apabila hasil ini disandingkan dengan kebutuhan penduduk Loteng sebanyak 1,1 juta maka sekitar 135 kg per orang per kapita pertahunnya. Maka, hanya 148.000 ton setahun.
Jika diakumulasi hingga bulan Agustus itu maka hasilnya sejumlah 94.774 hektare jumlah tanamnya .Belum lagi yang menanam September yang akan panen Desember.
“Target tahun 2024 seluas 96.295 hektare. Dari lahan baku Padi ladang seluas 5.000 tertanam, 2.000 ladang sawah ini sudah terlewati. Ini akumulasi padi ladang yang tidak tercapai dari target nasional 96.295. Padahal luas cakupan tanam tinggal menunggu panen akhir tahun ini sudah melampaui batas target,” paparnya.
Terkini, hasil Padi Loteng dalam kondisi panen kering padi masih di harga yang cukup bagus. Dimana di pasaran harga per kwintalnya berkisar di harga Rp 650 ribu. (tim)