MATARAM – Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB menyampaikan kabar baik terhadap kondisi pasien balita warga negara China inisial, Wx 1,5 tahun itu. Sebelumnya, balita ini mendapat perawatan di ruang isolasi otak koko RSUP NTB. Hingga hari ini (kemarin, Red) Wx dikabarkan keadaan umumny baik dan akan semakin baik setalah mendapatkan penanganan intesif medis di RSUP NTB.
Direktur RSUP NTB, dr Lalu Hamzi Fikri menyampaikan kondisi pasien untuk keluhan batuknya sudah tidak ada. Pasien sudah bisa makan minum dengan normal. Begitupun suhu tubuhnya pun normal.
“Pernafasan normal nadi juga normal,” kata Hamzi di Mataram, kemarin.
Kondisi Wx itu sudah berubah dari saat masuk. Dimana batuk, sakit tenggorokan, nafas meninggi lantaran suhu tubuh tinggi bahkan pernah sampai 83,9 derajat celcius. Saat dilakukan foto dada oleh dokter ditemukan ada radang tetapi sifatnya ringan. Dengan penanganan yang masif pasien pun kini sudah lebih membaik.
“Teman-teman dokter sudah yakin ini bukan virus kalau melihat kondisi pasien,” jelasnya.
Meski demikian, pihak RS pun masih tetap menunggu hasil uji laboratorium di Litbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta yang telah dikirim Rabu kemarin. Hasil itu nanti akan memeperjelas dan sebagai konfirmasi kondisi pasien saat ini. Jika hasilnya tidak mengarah ke Novel Corona Virus (N-Cv), pasien tidak akan ditempatkan lagi ke ruang isolasi.
Orang tua Wx juga, lanjutnya aman. Setelah dilakukan observasi tidak ditemukan gejala lain yang dikhawatirkan. Hamzi mengatakan, untuk penanganan lanjutan pihaknya menunggu arahan dari Dinas Kesehatan (Dikes).
“Kami perlu koordinasi dengan Dikes,” ujarnya.
Sementara itu, Dikes NTB sampai siang ini belum mendapatkan informasi dari Jakarta atas hasil cek lab yang sudah dikirim itu. Menurut pihak Dikes hasil lab tersebut akan keluar dua hari sejak dikirim. Ada tiga aspek yang dilakukan pemeriksaan yaitu swab hidung, serum darah dan dari dahak. Untuk membuktikan apakah pasien itu terjangkit virus corona atau tidak dengan menunggu hasil pemeriksaan tiga komponen itu ke Balitbangkes Kemenkes di Jakarta.
“Pagi ini belum keluar hasilnya, kita tunggu sampai sore,” kata Kadikes NTB, Nurhandini Eka Dewi yang dikonfirmasi terpisah.
Hingga pukul 17.30 Wita tadi malam, Radar Mandalika masih menunggu informasi tersebut. Sayangnya Kadikes NTB malah tidak memberikan tanggapan kembali. Pesan SMS dan telepon tidak dijawab. (jho/r1)