PRAYA – Permasalahan akses jalan di Desa Kuta yang ada di Dusun Rangkap II masih menjadi persoalan pelik di tengah masyarakat. Pasalnya akses jalan yang berada di depan Pertamina Mandalika Street Sirkuit tersebut kondisinya sangat memprihatinkan dan dikeluhkan masyarakat sejak beberapa waktu terakhir.
Sementara, akses jalan tersebut digunakan warga sekitar sebagai akses sehari-hari, baik akses ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Selain warga sekitar, akses jalan tersebut juga dikeluhkan para wali santri yang hendak mengantar dan menjenguk anaknya di salah satu pondok pesantren yang ada di dusun tersebut.
Salah seorang warga, Nuresim menjelaskan jika akses jalan tersebut rusak lantaran banyaknya dum truk yang lalu-lalang menggunakan jalan tersebut. Dimana menurutnya selama pembangunan sirkuit mandalika, banyak batu dan tanah yang diambil di dalam dan menggunakan jalan tersebut untuk diantar ke lokasi pembangunan.
Namun sesalnya, ditengah megahnya pembangunan sirkuit tersebut, warga harus berjibaku dengan lumpur, licin, jalan bergelombang saat musim hujan. Sedangkan saat musim kemarau warga harus berjibaku lantaran debu yang berterbangan di akses jalan tersebut.
“Kami akan aksi Senin (hari ini) pagi-pagi dinda, di bypass depan pertamina (SPBU The Mandalika, red) tidak boleh satu pun karyawan ITDC lewat,” katanya pada Radar Mandalika, pekan lalu.
Aksi demonstrasi ini ungkapnya telah disepakati bersama kepala dusun, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Dimana pihaknya menilai pihak ITDC berbohong atas janji perbaikan akses jalan setelah selesai pembangunan mega proyek sirkuit mandalika tersebut.
“Tadi malam kami rapat dengan kadus toga toma dan pihak ITDC bohong maka kantornya kita segel,” tegasnya pekan kemarin.
Aksi tersebut ungkapnya dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban pihak pengembang terkait janji perbaikan jalan yang dimaksud. Dimana melalui aksi ini pihaknya akan meminta kepastian kapan waktu pengerjaan akses jalan tersebut sehingga akses warga bisa lebih baik dan nyaman.
Mengenai aksi tersebut, selain akan melakukan pembelokiran jalan depan pom bensin tersebut, pihaknya juga rencananya akan mendatangi kantor ITDC bersama masa aksi.
“Sepertinya akan kesitu dinda tapi sebelum kesana kami akan aksi di depan pertamina bersama masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Kades Kute Mirate yang dikonfirmasi Radar Mandalika menjelaskan jika akses jalan tersebut merupakan akses jalan desa. Namun demikian pihaknya membenarkan jika jalan tersebut sudah dijanjikan pihak ITDC untuk dilakukan perbaikan sekitar satu tahun lalu. Bahkan dari informasi yang pihaknya terima bahwa warga sempat menyandar alat berat sebagai upaya protes atas kondisi akses jalan tersebut.
“Dulu mau dikerjakan tetapi sudah satu tahun belum ada informasi dari ITDC,” terangnya.
Kades juga menegaskan jika sejauh ini pihaknya belum mendapat informasi terkait kapan pihak ITDC akan merealisasikan janjinya tersebut. “Belum ada,” tandasnya.(ndi)