LOBAR—Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat (Lobar) melegalkan Tambang Rakyat di Sekotong ditanggapi positif Ketua Fraksi Perindo DPRD Lobar Dr Syamsuryansyah. Keberadaan tambang yang diniatkan Pemda untuk membawa kesejahteraan masyarakat dinilainya bisa terwujud. Hanya saja Dr Syam mengingatkan Pemda agar tetap memperhatikan beberapa catatan penting sebelum melegalkan tambang tersebut.
“Pengelolaan tambang rakyat ini harus dikelola oleh professional dan juga melibatkan masyarakat tambang menjadi pekerja tambang,” terang Dr Syam, Kamis (3/7).
Kajian konverhensif terkait dampak bisa dilakukan lebih dahulu. Sebab dampak positif maupun negative dari keberadaan tambang tetap ada. Sama halnya dengan keberadaan pusat berbelanjaan, memiliki dampak hal yang sama. Namun dampak negative itu bisa diminimalisir dengan melakukan kajian melibatkan tenaga ahli dibidangnya. Ia merasa Pemda maupun pemerintah pusat tentu sudah memikirkan hal itu.
“Tugas Pemda dan tim ahli kedepannya harus betul-betul mampu menganalisis secara AMDAL nya. Saya kira teman-teman (ahli) Metalurgis dan Geologis sudah paham dan melakukan kajian secara konverhensif terhadap dampaknya, ” imbuhnya.
Ia mengingatkan jika tambang itu benar dilegalkan, Pemda harus memastikan masyarakat sekitar tambang maupun Lobar bisa bekerja disektor tersebut. Tentunya melihat dari keahlian dan kemampuan. Sebab berkaca dari beberapa tambang di daerah lain, dampak positif lebih banyak dirasakan masyarakat jika proses penambangan dilakukan dengan baik. Terutama yang akan dirasakan dari sisi kesejahteraan perekonomian masyarakat. Hingga berimbas pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
“Saya sangat yakin Lombok Barat akan semakin maju dan mandiri kedepannya,” ucapnya.
Menurutnya pertambangan dengan pariwisata Sekotong sangat bagus jika bisa berjalan bersamaan. Tentu dengan system Zonasi yang direncanakan Bupati Lobar. Jika berhasil kedua sektor itu sangat besar memberikan dampak positif untuk daerah. Baik dari sisi kunjungan tamu wisatawan, Investasi maupun lapangan pekerja.
“Pakar dan ahli tambang dari luar negeri yang didatangkan pasti akan meningap di hotel Lobar, semua hotel menjadi hidup. Hadirnya penambangan ini akan menghadirkan juga investasi yang banyak,” jelasnya.
Tak hanya itu, Pria yang pernah berkerja di PT Newmont di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) itu justru berfikir keberadaan tambang akan tambah menghidupkan pariwisata. Tambang tersebut tidak akan menganggu kawasan wisata yang sudah ditetapkan jika dikelola dengan baik.
“Saya pikir cita-cita Pemda ingin mengelola daerah dengan akuntabel, terbuka dan transparan,” pungkas Dr Syam seraya mengingatkan Pemda untuk memperhatikan investasi yang masuk dibidang tambang.
Sementara itu, Bupati Lobar H Lalu Ahmad Zaini (LAZ) menilai gagasan melegalkan tambang rakyat itu bagus dari pada membiarkan tetap ilegar dan tak terkendali. Pihaknya mencoba membuat tambang yang ramah lingkungan.
“Kita atur untuk tambang yang ramah lingkungan. Kita harus menuju kesana tambang ramah lingkungan, dari pada tambang tanpa menggunakan teori seperti sekarang yang hanya mengali terus ditinggal,” jelasnya.
Menurutnya pihaknya berusaha agar dampak tambang negative lebih minim. LAZ bahkan siap berdiskusi dengan pihak yang merasa jangal dengan rencana usulan pelegalan tambang tersebut untuk mencari solusi pengurang dampak tambang.
“Jangan terus ini (bilang) tidak boleh, yang ini tidak boleh, terus apa yang boleh,” sindirnya.
Beberapa catatan yang dilayangkan pemerhati lingkungan terkait dampak tambang juga menjadi parameter kajian yang akan dilakukan Pemda. Mencari metode pertambangan yang ramah lingkungan.
“Itu yang harus kita tanya kepada ahli dibidang pertambangan, ada tidak metode ramah lingkungan itu atau yang sedikit dampaknya,” pungkasnya.(win)