LOBAR—Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Lombok Barat (Lobar) menginap di Desa Persiapan Pengantap Kecamatan Sekotong untuk memberikan pelayanan Administarsi Kependudukan (Adminduk), Minggu (16/2). Program “datang-layani” Dukcapil terus dijalankan demi mendakatkan pelayanan Adminduk ke daerah terpencil.

Pelayanan Dukcapil ini begitu disambut warga Desa Persiapan Pengantap yang berkumpul di Kantor Desa setempat. Antusias warga karena merasa terbantu, bisa lebih dekat mengurus Adminduk. Karena tak perlu jauh-jauh mengurus ke Kantor Dukcapil di Gerung atau kantor camat.

“Ini gerakan yang luar biasa yang dilakukan Pemdes kerjasama dengan Dukcapil,” terang Warga setempat Marwin.

Pelayanan Dukcapil ini begitu dirasakan manfaatnya oleh Warga. Selain lebih cepat, warga juga tidak bolak balik ketika dokumen ketinggalan. Ia pun berharap agar pelayanan semacam ini perlu dilakukan secara berkala.

Kepala Dinas Dukcapil Lobar H Saeful Ahkam mengatakan pelayanan Adminduk di Desa Persiapan Pengantap untuk semua jenis produk. Seperti Akta Kelahiran, penggabungan KK, termasuk perekaman e KTP. Semua produk akan dicetek dan dua minggu kemudian diantarkan dan serahkan ke warga.

“Ada sekitar 700 lebih Warga tidak tertib Adminduk. Kita turun berikan pelayanan ke daerah ini. Sehingga kita jadwalkan dua hari (Minggu dan Senin) hari ini full dari pagi sampai sore, kalau ada malam mau datang dilayani maka kami layani,” imbuhnya.

Bersama jajarannya berjumlah 20 orang, Ahkam mengaku menginap di Kantor desa atau di rumah warga untuk melayani warga setempat. Sebab pihaknya terbiasa melayani dengan datang ke masyarakat.

“Mengapa menginap,? karena banyak Adminduk warga yang bermasalah perlu ditertibkan. Karena berdasarkan buku induk disinyalir ada 700 jiwa yang perlu ditegaskan tertibkan. Selain itu pertimbangannya, daerah sasaran jangkauannya jauh. Perjalanan saja memakan waktu 1 jam setengah. Sehingga kalau kembali ke kantor lalu besok datang lagi untuk buka pelayanan maka memakan waktu,” bebernya.

Dari temuannya dalam pelayanan warga setempat, ditemukan banyak Adminduk warga yang bermasalah. Rata-rata yang bermasalah dampak akibat perkawinan yang menimbulkan kerancuan dalam pendataan anak. Untuk persoalan semacam ini perlu dilakukan penertiban peristiwa-peristiwa pernikahan mereka.

Kedua, tentu akibatnya bagiamana menerbitkan akte kelahiran anak. Pihaknya juga berusaha agar bagiamana data-datanya sesuai dengan data sekolah, dapodik misalnya. Pihaknya pun akan kerjasama dengan Dibud. Termasuk pihaknya kerjasama dengan Dikes dan BPJS Kesehatan untuk melakukan sinkronisasi.

Soal harapan warga agar layanan ini dibuka berkala, pihaknya mengagendakan untuk melayani desa persiapan Belongas. Awalnya pelayanan di Pengantap ditunda hingga penetapan desa definitif. Namun tertib dan bagiamana pemanfaatan Adminduk itu, tidak bisa menunggu waktu.

“Itu makanya, kami turun saja ke kemari,” kata dia.

Sementara itu Kades Persiapan Pengantap Saidi mengatakan bahwa pelayanan Adminduk bagi warganya kerjasama dengan Dukcapil. Seminggu sebelum kegiatan ini pihaknya menyosialisasikan, melibatkan semua Kadus, perangkat desa dan Forkopimcam pun hadir.

“Dan langsung dihadiri kadis dukcapil, Sekdis, Kepala UPT dan jajaran,” kata dia.

Semua warga dari tujuh dusun di DSP Pengantap berbondong-bondong untuk ikut layanan Adminduk. Tujuh dusun itu terdiri dari Pengantap, Bange, Pangsing, Bengkang, Eyat Polak, Kebeng dan Berami Daneng.

Sementara itu, Anggota DPRD Dapil Sekotong Lembar H Sahwan mengatakan pelayanan Adminduk bagi warga Pengantap memang sangat diharapkan oleh warga setempat, termasuk khususnya Sekotong. Sebab beberapa waktu terakhir ditemukan banyak dokumen Adminduk yang dianggap bermasalah.

“Baik yang tumpang tindih dan tak sesuai data warga di lapangan,” katanya.

Politisi Demokrat ini bahkan menemukan beberapa dokumentasi Adminduk warga yang justru merugikan warga terutama anak-anak, karena Adminduk bermasalah. Sehingga disini dengan Dukcapil turun sangat membantu memberikan solusi bagi warga yang kesulitan mendapatkan Adminduk. Sebab terkadang warga tak mampu mendapatkan solusi sendiri karena berbagai faktor.

“Dengan kehadiran Dukcapil turun ke desa untuk percepatan Adminduk sangat membantu warga,” imbuhnya. (win)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *