LOBAR — Dalam kunjungan Wakil Presiden RI, Kiyai Ma’ruf Amin Ketua Kelompok Peternak Sapi Reyan Baru, Sudirman mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Dinas Pertanian Lombok Barat. Sebab semenjak kasus PMK muncul di kandang ini, pihak dinas terus membantu melakukan penanganan. Bahkan tak melihat waktu siap didatangi.
“Dokter hewannya sigap selalu datang mengobati,” ungkapnya.
Sudirman menyampaikan kepada Wapres jika pihaknya tidak akan berani menjual sapi yang sakit untuk kebutuhan kurban. Namun bagi sapi yang sudah terkena PMK dan sembuh, pihaknya baru berani menjualnya.
“Kalau sudah sembuh baru dijual,” ucapnya.
Tak bisa dipungkiri cepatnya penyebaran PMK. Bahkan ia menyampaikan kepada Wapres awal mula sapi yang terkena PMK di kandang itu hanya 6 ekor. Namun selang sehari sudah sebanyak 170 ekor, dan dalam hitungan hari seluruh sapi di kandang yang mencapai 327 ekor tertular PMK.
“Tanggapan beliau (Wapres) memerintahkan kepada jajaran-jajaran di bawahnya untuk mengkontrol termasuk kapan akan divaksin,” bebernya.
Dari keterangan pihak Kementerian Pertanian, seluruh sapi yang sudah sembuh itu akan tetap dipantau sampai enam bulan ke depan. Kemudian setelah itu akan dilakukan vaksinasi, agar tak kembali tertular.
“Yang penting kita minta semua divaksin,” pintanya.
Selain menceritakan kondisi sapi di kandang itu, para peternak itu juga meminta bantuan hewan kurban kepada Wapres. Syukurnya permintaan itu dikabulkan dan Gubernur NTB yang menjanjikan akan memberikan tiga ekor hewan kurban.
Sementara itu, di tengah Meningkatnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di NTB menjadi atensi Wapres Kiyai Ma’ruf Amin. Wapres pun menekankan agar jangan ada sapi sakit yang dijual untuk kebutuhan kurban Idul Adha. Hal itu disampaikan RI 2 ketika mengunjungi kandang sapi milik kelompok peternak Reyan Baru di Lingkungan Reyan Kelurahan Gerung Selatan Kecamatan Gerung, Kamis (30/6).
“Kepada para petugas jangan sampai di musim kurban ini ada sapi yang berpenyakit di istribusikan ke daerah lain. Karena ada aturannya hewan yang boleh dan tidak boleh dikurbankan,” pinta Kiyai Ma’aruf Amin.
Namun jika di daerah itu tak ada sapi yang masuk dalam syarat dikurbankan. Ma’ruf menyarankan agar beralih pada kambing untuk kurban.
“Pokoknya yang sehat, seperti domba,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Ma’ruf mendengarkan berbagai aspirasi para peternak asal Gerung itu terkait kondisi sapi. Ia cukup kagum dengan langkah cepat yang dilakukan para peternak bersama pemerintah daerah dan Kementerian Pertanian dalam penanganan PMK. Sebab sebelumnya seluruh sapi itu sempat terpapar PMK namun berhasil sembuh.
“Selama 14 hari dilakukan upaya penyembuhan dan sekarang semuanya 100 persen sembuh. Alhamdulillah ini berkat kegigihan para petani, peternak dan juga terimakasih kepada petugas kesehatan hewan yang gigih memastikan hewan bisa sembuh semua 100 persen,” jelasnya.
Wapres meminta agar Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian untuk terus memantau kondisi sapi yang sudah sembuh selama enam bulan ke depan. Menurutnya pemerintah sangat prihatin dengan kondisi PMK. Sebab masih ada beberapa daerah yang terdampak PMK. “Karena itu pemerintah mengambil langkah melakukan vaksinasi diberbagai daerah untuk mencegah terjangkitnya PMK. Jadi sapi-sapi yang sehat divaksin untuk imunity, kalau ada yang terkana dilakukan pengobatan secara insentif,” pungkasnya.(win)