MATARAM – Sebanyak 235 Tenaga Kesehatan (Nakes) di antaranya, ada dokter dan perawat akan direkrut untuk kebutuhan tim kesehatan pada perhelatan MotoGP 2021 di sirkuit Mandalika. Namun yang mengejutkan, waktu rekrutmen cukup singkat, tanggal 10 Juli semuanya sudah harus tuntas. Nama mereka sudah harus diterima pusat.
“Memang waktu (deadline)-nya dikasih pendek kita harus kerjakan, apapu itu,” ungkap Kepala Dinkes NTB, dr Nurhandini Eka Dewi, kemarin.
Eka tidak lagi berpikir asumsi sejumlah pihak termasuk rekrutmen yang dipertanyakan, apakah bisa dipastikan obyektif atau tidak. Justru jika Dinkes tidak bekerja, NTB akan rugi total. Jika tidak ada nama-nama dari NTB disetorkan ke pusat maka akan diisi dari luar daerah semua.
“Harus kita lakukan (rekrutmen), ini perintah. Kalau kita tidak kerja kan rugi NTB,” akui Eka.
“Mau orang Jakarta kerja di sini,” kata Eka bertanya.
Eka melihat tidak ada waktu lagi berdebat. Kuota Nakes sejumlah itu harus bisa dipenuhi dari NTB. Terlebih dorongan wakil rakyat di Udayana dimana Dinkes harus memastikan bawah Nakes yang bekerja di perhelatan MotoGP itu harus orang lokal. Untuk memuluskan rekrutmen tersebut. Dinkes mengaku melibatkan penuh Dinkes Kabupaten Kota termasuk meminta bantuan organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
“Apapun yang terjadi (lanjut). Makanya kita minta bantuan organisasi profesi. Disamping dibuka bebas tapi organisasi kita minta agar lakukan. Malah PPNI udah rekrut duluan,” ceritanya.
Terkait dengan tahapan tanggal 4 Juli dilakukan seleksi syarat administrasi. Dilanjutkan tanggal 6 evaluasi lalu di tanggal 7-9 Juli dilakukan test termasuk wawancara.
Eka menjelaskan, ada tiga jenis tes yang akan dilakukan yaitu test bahasa, psikologi dan keterampilan. Seperti diketahui 235 itu Nakes itu akan terbagi di tempat yaitu, Medical Station terdiri dari 100 dokter umum dan 100 perawat. Mereka akan ditempatkan di pintu keluar, lapangan, obyek wisata yang dekat dangan sirkuit dan stasiun lainnya.
“Ini nanti cukup diseleksi di daerah,” kata Eka.
Selanjutnya, ada 35 Nakes lainnya ditempatkan di Medical Center terdiri dari 15 dokter, 20 perawat. Mereka akan menangani jika ada kasus atau ada kejadian lainnya. Terkait Nakes ini selain harus lulus di daerah tetapi juga harus lulus di pusat juga.
Eka menambahkan,ada keringanan dalam syarat rekrutmen ini. Khususnya penggunaan bahasa Inggris dimana pelamar tidak harus memiliki sertifikat Toefle dengan skor 500 melainkan akan diukur dengan berbahasa Inggris pro aktif.
“Tujuannya supaya semua bisa daftar terutama yang tidak punya sertifikat TOEFL,” ungkapnya.
Sementara, Komisi V DPRD NTB akan tetap mengawal proses itu. Sebagai wakil rakyat pihaknya harus memastikan ada jaminan keadilan dan transparansi dalam rekrutmen. Hal yang terpenting Nakes tersebut harus dari pekerja lokal.
Anggota Komisi V DPRD NTB, Lalu Budi Suryata tidak ingin sirkuit MotoGP akan terjadi seperti di PT AMNT (dulu Newmon), dimana saat itu ketika siap beroperasi namun harus tertunda dua tahun. Hal tersebut dikarenakan AMNT tidak melibatkan pekerja lokal penuh.
“Ini jadi contoh saja. Makanya tidak boleh Nakes ini dari luar. Harus pekerja lokal. Kami akan kawal ini,” janji Sekretaris DPD PDIP NTB itu.(jho)