IST/RADAR MANDALIKA Arifudin

 

 

 

 

Tahfiz yang Ingin Generasi Muda Desanya Cita Alquran

 

 

 

Desa Nyur Lembang, Kecamatan Narmada memiliki imam muda yang aktif dalam kegiatan masyarakat dan menjadi Ketua TPQ di desa. Berikut liputan Radar Mandalika.

 

WINDY DHARMA-LOMBOK BARAT

 

INILAH Arifudin, pemuda 28 tahun yang sangat dikenal oleh masyarkat Desa Nyur Lembang, Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Sosok ustad muda yang bersahaja itu aktif menjadi imam salat lima waktu di masjid desa setempat.

Pada bulan suci Ramadan ini, dia sering diundang menjadi imam di luar desanya untuk salat terawih. Suara merdu ketika membaca ayat suci alquran membuat pemuda kelahiran 1994 itu tetap diminta masyarakat  menjadi imam. Pemuda  jebolan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Aziziah Kapek, Gunungsari ini seorang Tahfiz Alquran yang hafal 30 Juz.

Dihubungi Senin (11/4) kemarin, Ustad Arif menceritakan awal mula dia diminta masyarakatnya menjadi imam ketika masuk Ponpes 2012 silam. Ketika pulang libur itu masyarakat desanya meminta untuk menjadi imam. Perasaan campur aduk pun dirasakan olehnya ketika masyarakat meminta langsung. Senang bahagia bercampur gugup dirasakan saat awal-awal.

 

“Di satu sisi saya senang karena dipercaya masyarakat, disisi lain ada rasa gugup karena pertama kali,” ungkapnya.

Seiring berjalanya waktu dia sudah terbiasa. Bahkan ia memahami kondisi para makmumnya dengan menyesuaikan surat yang dibaca ketika menjadi imam. Agar makmum bisa khusuk menjalankan salat.

“Karena kan ada makmum yang sudah tua ada yang belum,” jelasnya.

Prestasi menjadi thafiz juga pernah diukir oleh pemuda yang juga alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram itu. Semasa itu dia pernah mengikuti MTQ kategori umum di Mataram 2017 dan keluar menjadi juara pertama. Tak sampai situ ketika di Universitas ia mengikuti MTQ hingga ke Aceh.

Namun kini ustad muda itu lebih aktif dalam kegiatan masyarakat. Bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, ia mendirikan Taman Pendidikan Alquran (TPQ) didesanya pada 2018 lalu bernama Al Makbur. Ia tercatat sebagai ketua TPQ itu. Tak hanya satu ia juga aktif pada dua TPQ lainya.

Alhamdulillah sekarang muritnya TPQ Al Makbur sekitar tiga ratusan,” bebernya.

Prihatin dengan kondisi ilmu agama yang kurang pada anak kecil di desanya menjadi motovasinya mengapa bersamangat terjun di TPQ. Terlebih anak zaman sekarang di desa lebih sibuk dengan gadgetnya. Kekhwatiran masa depan pemuda yang kurang ilmu agama dan  terpengaruh dengan perkembangan media sosial pun memanggilnya untuk memperbaiki ilmu agama para penerus bangsa itu. Sebab, melalui alquran kegiatan positif akan diperoleh.

“Dan alhamdulillah sekarang antusias masyarakat sudah luar bias , itu yang buat kesan saya senang sekali karena disambut meriah masyarakat. Bahkan kita sempat buat wisuda kemarin dan mengundang pak gubernur tapi karena kondisi lagi ada MotoGP pak gubernur berhalangan datang,” ceritanya.

Ia berharap kedepan masyarakat desanya dan seluruhnya bisa saling membaur bersatu membangun pendidikan agama di desanya. Sehingga akan banyak generasi melanjutkan kepemimpinan hingga imam untuk masyarakat. (bersambung)

 

 

 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *