LOTIM – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lombok Timur (Lotim), melakukan Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab), Senin (20/3/2023).
Dalam Musorkab di Kantor KONI Lotim itu, Bupati Lotim HM Sukiman Azmy menegaskan, untuk mencapai sasaran pokok prestasi olahraga, enam mantap harus dilakukan KONI Lotim.
Pertama mantap organisasi. Ada kerangka organisasi yang harus diikuti sesuai dengan regulasi, dan unsur lainnya. Apalagi Sukiman melihat masih banyak Cabor yang belum memiliki struktur organisasi dan kepengurusan resmi. Karena itu, tugas pertama pengurus KONI selanjutnya, berikhtiar memantapkan struktur organisasi mulai dari organisasi KONI Kabupaten, ditambah tingkat Koordinator Kecamatan, dan Cabor-cabor lainnya, sehingga memiliki kepengurusan yang mantap di Lotim.
Kedua mantap Sumber Daya Manusia (SDM) dimana mantap pengelolaan dan personelnya. Karena diketahui, Lotim memiliki banyak personel tapi tidak semua mau di kepengurusan. Ada yang mau, mampu dan punya waktu, ada pula yang mau berkorban untuk organisasinya. Sehingga ia meminta KONI selektif agar mengangkat pengurus yang komplit.
“Dalam Musorkab ini, tolong diteleskop personel mana yang bisa ditempatkan memiliki kemauan, kemampuan dan waktu serta mau berkorban,” pintanya.
Mantap ketiga lanjutnya, yakni mantap program kerjanya. Program kerja jangan yang muluk-muluk. Jangan sampai gaung programnya besar tapi hasilnya recehan atau besar kemauan tapi tidak sesuai pasaknya. Ada banyak unsur manajemen dipelajari dalam menentukan program kerja. Sederhana saja, penyusunan program kerja difokuskan mana program kerja yang bisa difasilitasi optimal, dan optimal menghasilkan medali. “Pergunakan kue anggaran yang benar-benar menghasilkan prestasi. Jangan hanya kue anggaran saja yang bamyak, tapi prestasinya tidak ada,” tegasnya.
“Dalam Musorkab ini, diputuskan program kerja, diikuti dengan istiqomah sampai berakhir masa bakti, jangan merubah program atau pengurus di tengah jalan,” pesan Sukiman.
Kemudian keempat yakni mantap dalam konsolidasi. Menurutnya konsolidasi antara organisasi, personel dan program kerja. Ketika ketiganya ini dikonsolidasikan akan lahir tekad dan kebersamaan, untuk meraih prestasi yang lebih baik. Pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang, setidaknya Lotim bisa nomor dua di NTB, tentu dengan harapan fiskal yang lebih baik.
Mantap kelima yakni mantap koordinasi. Sebuah prestasi tak akan bisa berhasil tanpa koordinasi baik. Baik KONI atau pun Cabor, aktif berkoordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Diharapkannya, Dispora memfasilitasi dan memperjuangkan sarana dan prasarana, memperjuangkan anggaran. Bagaimana bersama-sama meyakinkan DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Termasuk OPD yang menjadi bapak angkat Cabor juga ikut memperjuangkan anggaran tersebut. Sehingga alokasi anggaran besar diperoleh.
Terakhir ucap Sukiman, mantap dalam kolaborasi. Artinya kolaborasi dengan semua pihak. Prestasi tak akan bisa diraih secara sendiri, tanpa adanya kolaborasi.
“Terimakasih dengan tulus atas keberhasilan mengangkat nama Lombok Timur di panggung Provinsi NTB. Porprov hanya sebagai sasaran antara, sasaran inti atau pokok, membawa nama NTB di kancah nasional dan internasional,” pungkasnya. (fa’i/r3)