PRAYA – Membidik peluang ekonomi pada perhelatan MotoGP Maret 2022, pemerintah desa masih belum mampu melakukan persiapan maksimal. Pasalnya, kendati Pemprov NTB meminta agar masyarakat memanfaatkan rumah mereka sebagai hunian untuk menampung para wisatawan, namun kekhawatiran akan kurangnya hunian diarahkan menjadi perhatian pemerintah desa.
Kades Teruwai, H Moh Arta menjelaskan, untuk mewujudkan hal tersebut masih cukup sulit. Lantaran dalam menyiapkan hunian tersebut membutuhkan standar yang harus dipenuhi.
“Masih belum ada, memang ada rumah warga yang kosong, namun standarnya kita belum tahu,” jelas Arta pada Radar Mandalika, pekan lalu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk bisa memanfaatkan rumah sebagai homestay, pemerintah harus melakukan pendampingan agar sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Saat ini jelasnya, pemerintah desa hanya fokus pada upaya menjaga keamanan di kawasan masing- masing. Hal ini sebagai langkah agar even yang ada sesuai harapan dan membuat para wisatawan nyaman.
“Kita butuh tindak lanjut dari pemerintah agar bisa menyiapkan sarana yang ada,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kades menyinggung terkait pelaksanaan beberapa kegiatan di KEK Mandalika. Dimana dalam pelibatan masyarakat masih sangat minim. Misalnya saja dalam penanaman pohon di sekitar jalan bypass, mestinya melibatkan masyarakat lokal dari setiap desa yang ada sehingga akan timbul rasa memiliki terhadap pembangunan di sekitar mereka.
“Coba kita dilibatkan, masyarakat pasti akan menjaganya dengan baik, tumbuh rasa memiliki,” ujarnya.
Menurutnya, ada kultur yang harus dipahami pihak pengembang. Dimana masyarakat Pujut ungkapnya, memiliki pribadi yang sulit untuk meminta sehingga membutuhkan perhatian, agar tidak terjadi masalah kedepannya.
“Kita tetap akan menjaga kondusifitas, karena itu tugas kita bersama,” tandasnya. (ndi)