PRAYA – Sejumlah pedagang di Pasar Karang Bulayak di Kelurahan Tiwu Galih, Kecamatan Praya, Lombok Tengah (Loteng) mengaku sering kali kemalingan barang dagangan. Bahkan aksi pencurian tersebut dikabarkan sering terjadi di siang bolong. Hal tersebut membuat para pedagang di sana resah.
Peristiwa itu terjadi tidak terlepas karena tidak ada petugas keamanan atau penjaga di Pasar Karang Bulayak. Karena, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Loteng tidak menyiapkan penjaga di sana mengingat minimnya anggaran.
“Kami tidak membiayai tenaga security di luar dua pasar di Loteng, yakni Pasar Renteng dan Pasar Jelojok,” ungkap Kepala Bidang Perdagangan Disprindag Loteng, Raden Roro Sri Mulyaningsih, belum lama ini.
Dikatakan, di Pasar Karang Bulayak memang sudah ada yang melakukan penjagaan. Namun mengenai pembiayaan dilakukan dengan skema perjanjian antara lara penjaga lansung dengan para pedagang. Itupun penjagaan dilakukan di malam hari saja.
“Ada penjaganya empat orang di sana, cuma itu dilakukan dengan perjanjian antara pedagang dan penjaga, kami hanya memfasilitasi UPT saja,” terangnya.
Ditegaskan, apabila para pedagang di Pasar Karang Bulayak kehilangan barang dagangan, Disperindag tidak bertanggung jawab. Kecuali terjadi kehilangan di Pasar Renteng dan Pasar Jelojok.
“Kalau pedagang di Renteng dan Jelojok kehilangan barang, security bertanggung jawab menggantinya,” jelasnya.
“Kita tidak memiliki cukup anggaran biaya untuk merekrut petugas keamanan untuk beberapa pasar, seperti halnya Karang Bulayak ini,” tambahnya.
Disperindag hanya memiliki juru pungut retribusi di Pasar Karang Bulayak. Dimana retribusi di pasar tradisional tersebut sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) Loteng. (tim)