WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA PERBAIKAN: Alat berat sedang membuat bronjong di tanggul yang jebol di Desa Labuan Tereng Kecamatan Lembar, kemarin.

Warga Minta Tanggul Segera Diperbaiki//SUB

LOBAR—Banjir susulan kembali menerjang Desa Labuan Tereng Kecamatan Lembar, kemarin. Setelah sebelumnya surut di akhir pekan. Tingginya intensitas hujan membuat debit air sungai kembali deras melewati tanggul yang jebol. Meski langkah kedaruratan mulai dilakukan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Dinas PUPR Lombok Barat (Lobar) dengan memasang bronjong. Namun kondisi cuaca yang tidak bersahabat kembali memperparah keadaan.

Pantauan koran ini, rumah warga di Dusun Songkang kembali terendam air banjir yang deras. Bahkan air meluap hingga ke jalan dan masuk ke kantor desa dan UPT Pertanian Lembar. Kondisi itu karena aliran air sungai dari perbukitan di Dusun Tibu terus melewati tanggul yang jebol mengarah ke pemukiman warga di Dusun Songkang.

Padahal sejak pagi alat berat sudah berada di tanggul jebol untuk membuat bronjong darurat, agar bisa menahan aliran air termasuk mencegah longsornya rumah warga yang sudah mepet sungai.

“Kita khawatir kalau gini terus, takut,” kata salah seorang warga Dusun Tibu, Amaq Mat.

Ia berharap agar penanganan bencana ini segera dilakukan termasuk perbaikan tanggul yang jebol, karena rasa was-was terus mengetahui.

Kepala Desa Labuan Tereng, Humaidi Husai yang dikonfirmasi tak bisa memberikan keterangan banyak. Ia tengah fokus melakukan langkah penanganan atas banjir susulan itu. “Sampai sekarang masih kita koordinasikan tindaklanjutnya,” ucapnya saat ditemui.

Jika tidak segera ditangani kondisi banjir susulan akan terus terjadi. “Iya akan seperti ini (banjir susulan),” singkatnya.

Sementara itu, Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar, H Tohri menerangkan tim BWS sudah menurunkan alat berat untuk menangani jebolnya tanggul itu. Bronjong akan dipasang pada sekitar tanggul Labuan Tereng serta akan mengalihkan arus air sungai ke sebelah (sungai) untuk sementara. “Supaya bisa dibuat tanggul sementara untuk darurat bencana ini,” jelasnya.

Pihaknya bersama masyarakat ikut membantu pembuatan bronjong dengan mengisi karung dengan tanah sungai. Agar bisa menjadi pondasi penahan bagi sekitar lima rumah yang terancam ruoboh. Maklum saja akibat tanggul jebol itu membuat tebing di dekat pemukiman abrasi. Karena jika tidak dibuat tanggul darurat, air akan terus ke pemukiman warga di Dusun Songkang.

“Sekitar 10 meter bronjongnya dibuat sesuai tanggul yang jebol,” jelasnya.

Sejauh ini data BPBD, warga yang terdampak mencapai 360 KK atau 1080 jiwa. Warga diimbau untuk mengungsi jika air kembali naik ke pemukiman. Dapur umum pun sudah dibangun untuk memenuhi kebutuhan warga. (win)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 369

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *