IST/RADAR MANDALIKA DIDORONG : Salah satu jamaah kloter tiga yang didorong menggunakan kursi roda oleh petugas di Makkah, kemarin waktu setempat.

MATARAM – Kloter ketiga Calon Jamaah Haji Indonesia (CJHI) Embarkasi Lombok telah tiba di tanah suci Rabu kemarin waktu setempat. Keseluruhan jamaah menempati hotel sektor 1 Wilayah Mahbas Jin dengan jumlah 14 hotel yang tergabung dengan Jamaah Haji Surabaya.

 

“Kondisi sampai saat ini yang sudah tiba di Makkah yakitu Lop (penerbangan/kloter) 1, 2 ,3 menempati hotel di sektor 1 wilayah Mahbasjin,” terang Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag NTB, Eka Muftatiah yang dikonfirmasi dari Makkah kemarin.

 

Kloter ketiga itu yaitu, kloter gabungan Lombok Timur dengan jumlah 221 jamaah, Dompu 126 dan Lombok Utara sebanyak 42 jamaah ditambah 4 petugas sehingga berjumlah 394. Sebelumnya, Kloter kedua yang diterbangkan Senin (20/06) kemarin terdiri dari kloter gabungan asal Lombok Barat sebanyak 192 jamaah, Kabupaten Bima 129 jamaah, Sumbawa Barat 68 jamaah ditambah petugas kloter 3 orang sehingga berjumlah 393 jamaah.

 

Eka mengatakan, saat ini ada 5 jamaah yang beraktivitas menggunakan kursi roda. Kemenag sendiri tidak menjelaskan apakah mereka yang memakai kursi roda itu masuk dalam kategoi jamaah yang rentan penyakit berat. Namun menurutnya kondisi keseluruhan jamaah dalam keadaan sehat.

 

“Alhamdulillah sampai saat ini jamaah kita dalam kondisi sehat,” katanya.

 

Eka juga menyampaikan, pihaknya baru selesai melangsungkan rapat evaluasi dan koordinasi. Dalam rapat tersebut Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menekankan pada kedisiplinan petugas kloter maupun petugas PPIH. Dicontohkannya setiap hari apel pagi, melaksanakan tugas sesuai tugas fungsi masing-masing dan saling bahu membahu antar petugas dimana saat ini juga sudah hadir pengawasan dari Itjen. Kedua berkaitan dengan edukasi melalui ketua kloter kepada jamaah tentang pendorongan (kursi roda) ketika ke Haram agar memilih pendorong yang resmi dari pemerintah Arab Saudi.

 

“Tidak diperkenankan pendorong dari mukimin,” katanya.

Selanjutnya, PPIH di Makkah memastikan keberadaan tim kesehatan agar dilakukan satu pintu denga cara sift-sift an  yang dibagi menjadi 3 sift, pagi, siang dan malam dengan estimasi 8 jam perhari sehingga yang lain juga bisa istirahat.

 

“Maka sektor berkewajiban untuk berkoordinasi dengan pihak Maktab untuk diberikan tempat yang layak untuk pelayanan kesehatan satu pintu,” terangnya.

 

PPIH juga ditekankan memberikan layanan kepada jamaah yang ingin penggabungan kloter karena alasan kesehatan atau alasan penting lainnya. Eka juga memperlihatkan kondisi jamaah Indonesia umumnya saat melangsungkan umrah wajib sebelum ibadah haji. (jho)

 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *