PRAYA – Kasat Pol PP Lombok Tengah (Loteng), HL Aknal Afandi mengaku tidak diberikan anggaran sepeserpun untuk penertiban Alat Praga Kampanye (APK). Dia menceritakan, terkait kendala saat dilakukan penertiban APK, Pol PP menemukan beberapa kesulitan, sebab peralatan yang tidak memadai.
Antara lain, beberapa APK yang terpasang di baliho bahkan bando jalan memiliki ketinggian di atas 15 meter dan dengan modal tangan kosong, anggota mau tidak mau harus menertibkan beberapa baliho. “Kami cukup kesulitan untuk menurunkan APK kemarin, karena anggota kita bekerja cuma pakai modal nekad, nyali, semangat dan tanggung jawab. Tapi allhamdulillah semua APK sudah kita tertibkan,” ungkapnya saat dikonfirmasi.
Aknal mengakui, dalam kegiatan pilkada saat ini, pihaknya tak diberikan anggaran untuk melaksanakan pekerjaan mereka di lapangan. “Kita hanya diberikan uang untuk kosumsi dan rapat doang. Kalau anggaran untuk menurunkan APK jujur saja tidak ada,” bebernya.
Aknal berharap, dengan ditertibkannya seluruh baliho, gambar dan APK lainnya kegiatan untuk hari tenang, masyarakat tidak lagi diributkan karena APK paslon yang masih bertebaran di titik lain.
“Semoga hari tenang ini tidak ada yang ribut gara-gara APK, kalaupun masih ada APK yang tersisa silakan laporkan ke kami,” pintanya.
Aknal membeberkan, penertiban APK pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Loteng, berdasarkan surat perintah tugas nomor: 090/75/POL PP/XI/2020. “Kita perintahkan anggota secara masif bergerak ke 12 kecamatan, kita juga dibantu oleh empat tim mabes dan panwascam di setiap kecamatan,” ceritanya.
Aknal melanjutkan, APK di semua tempat dalam aturan musti segera diturunkan , kecuali APK yang bertempat di posko pemenangan paslon.
Untuk personel Pol PP yang pihkanya turunkan 450 orang yang dipimpin oleh dirinya langsung. Pada Sabtu malam, (5/12) pihaknya menurunkan 90 persen APK dan sisanya di Minggu, (6/12) kemarin.(buy)