RANDIS: Tampak salah satu Randis milik Pimpinan Dewan Udayana terparkir di depan lobi, kemarin di Mataram.

MATARAM – Di tengah pandemi covid-19, masih saja terpikir akan dibelikan kendaraan dinas (Randis) untuk pimpinan DPRD NTB. Pembelian ini dianggaran melalui APBD-Perubahan 2020. Hebatnya, usulan pembelian randis baru ini disetujui dalam rapat Banggar setelah sebelumnya menerima hasil evaluasi APBD-P NTB dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Namun mengingat kondisi keuangan daerah hanya satu Randis yang bisa dianggarkan senilai Rp 600 juta, merupakan Randis milik wakil ketua I DPRD NTB, Mori Hanafi dari awalnya dianggarkan untuk empat Randis senilai Rp 2,4 miliar.

“Kendaraan dinas pak Mori cukup parah,” ungkap Sekretaris Dewan DPRD NTB, Mahdi di Mataram, kemarin.

Mahdi mengatakan, secara aturan Randis pejabat harus diganti selama satu kali menjabat yaitu lima tahun. Malah Sedan Toyota Camry yang dipakai politisi Gerindra itu keluaran tahun 2005. Randis itu sering macet, sehingga tidak bisa menunjang maksimal aktivitas kinerja Pimpinan dewan. Apalagi, Mori lanjut Sekwan sering turun ke lapangan.

“Dan sebenernya sudah bisa diproses lelang. Kalau ukuran pejabat satu kali masa jabatan yaitu lima tahun kan harusnya sudah bisa dilelang (randisnya),” terang Mahdi.

Pihak Sekwan pun sudah menyampaikan hal tersebut kepada gubernur untuk dilakukan proses lelang. Lelangnya nanti pun terbuka bisa diikuti oleh siapapun termasuk dari unrus media.

Ditanya kondisi randis tiga pimpinan Dewan lainnya tidak dianggarkan, Mahdi menegaskan lagi-lagi karena kondisi keuangan daerah. Bahkan tidak saja Randis tiga pimpinan dewan lainnya terpaksa ditiadakan, anggran renovasi rumah dinas (rumdis) ketua DPRD NTB senilai Rp 4 miliar terpaksa dihapuskan.

“Kondisi mobil pimpinan lainnya layak sih sama dengan kondisi milik pak Mori. Dulu (tahun) pengadaannya sama cuma pak Mori urgensi, beliau dilapangan. Sering macet mobilnya. Sehingga kita juga harus perhatikan,” ucap Mahdi.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi memebanarkan kondisi keuangan daerah lantaran Covid-19 akhirnya hanya satu Randis yang berhasil dianggarkan tetapi mengenai peruntukannya belum diatur untuk siapa.

“Belum diatur (peruntukannya). Mobil saya udah dua kali meledak. Meledak entah kenapa. Tapi saya nggak berani komen karena kenapa karena anggran randis harusnya untuk empat Pimpinan tapi memang karena kondisi anggran hanya mampu satu,” uangkap Mori dikonfirmasi terpisah.

Dalam kontek ini mantan calon wakil gubernur NTB itu kembali menegaskan peruntukan randis itu sesuai kesepakatan dalam rapat pimpinan.

“Jadi mengenai peruntukannya kembali kepada hasil rapat pimpinan. Walaupun memang mobil saya terus terang udah dua kali meledak,” katanya.

“Yang pasti mengenai peruntukannya tetap kembali kepda hasil rapat Pimpinan. (terus terang) kondisinya (randis itu) sudah berat terus terang,” Ungkapnya.

Untuk diketahui ada empat Pimpinan DPRD NTB yaitu ketua Baiq Isvie Rupaeda selaku Politisi Golkar, Wakil ketua I DPRD NTB, Mori Hanafi dari Gerindra, Wakil Ketua II, Muzihir dari PPP dan Wakil Ketua III, Abdul Hadi dari PKS. (jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 296

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *