RAZAK/RADAR MANDALIKA TERBENTUK: Sejumlah pengurus Patuh NTB berpoto bersama usai acara pengukuhan pegurus di Hotel Lombok Astoria Mataram, kemarin.

MATARAM – Persatuan Travel Umrah dan Haji (Patuh) NTB resmi terbentuk mulai tahun 2020. Patuh NTB ini dibentuk atas inisiatif dari sejumlah pelaku usaha yang bergerak dalam bidang perjalanan umrah dan haji di wilayah Bumi Gora. Pengurusnya pun telah resmi dikukuhkan di Hotel Lombok Astoria, Mataram, kemarin.

Dalam acara pengukuhan pengurus Patul NTB tersebut dihadiri Plt Kepala Kementerian Agama (Kemenag) NTB, H Muhammad Amin. Hadir juga dari perwakilan Kantor Imigrasi NTB, pelaku usaha travel umrah dan haji di NTB, serta sejumlah pihak terkait lainnya.

Dalam sambutannya, H Muhammad Amin, menyampaikan apresiasi kepada sejumlah pelalu travel umrah dan haji yang berinisiatif dalam membentuk suatu wadah yang diberi nama Patuh NTB di tahun 2020. Betapa tidak, menurut dia, wadah dari sejumlah travel tersebut hadir pertama kali di NTB yang akan memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kepada jamaah yang menunaikan ibadah di tanah suci Makkah.

“Patuh NTB akan menjadi ibu bapak travel di NTB. Kita harapkan untuk menghalau travel abal abal di NTB. Karena, ada banyak kasus travel yang merugikan jamaan atau warga,” ungkap dia.

Dia menaruh harapan besar dengan terbentuknya Patuh NTB. Karena bisa merangkul travel umrah dan haji yang ada di wilayah NTB. Sehingga, tak ubahnya menjadi ibu bapak dari semua travel yang ada. Segala aspirasi atau keluhan yang datang dari travel, nantinya Patuh NTB bisa bekerjasama dan mencari solusi yang terbaik bersama pemerintah dalam hal ini dengan instansi atau lembaga terkait. 

Seperti pengurusan paspor di Kantor Imigrasi, kurangnya fasilitas yang disediakan oleh Angkasa Pura (AP) di bandara pemberangkatan di Lombok Tengah (Loteng) dan persoalan lainnya di instansi terkait. Dengan begitu, semua jamaah yang berangkat menunaikan ibdah di Makkah berjalan lancar dan merasa terlayani dengan baik dan nyaman selama beribadah.

“Melalui patuh ini, kerjasama dan komunikasi akan berjalan lancar diantara semua travel umrah dan haji. Semoga sukses untuk pengelolaannya. Saya ucapkan selamat kepada pengurus Patuh NTB dan serius mengelola wadah ini,” harap dia.

Ketua Patuh NTB terpilih, H Turmuzi, mengungkapkan, pembentukan wadah itu bukan asal-asalan tetapi memiliki tujuan jangka panjang. Yaitu salah satunya agar bisa mengontrol travel-travel umrah dan haji yang masuk atau berada di wilayah NTB. Bahkan terjalin kerjasama dan kesepakatan dengan pemerintah NTB, bahwa setiap travel yang masuk atau baru berdiri harus mendapat rekomendasi dari Patul NTB.

“Supaya kita tau kantornya dimana, izinnya seperti apa, penanggungjawabnya siapa. Setidaknya ini bisa mengurangi penipuan-penipuan atau hal-hal yang tidak kita inginkan,” kata dia.

Untuk sementara ini, travel umrah dan haji yang ikut bergabung di Patul NTB lebih dari 50 travel. “Sementara ini travel yang berizin dari data yang kita dapatkan kurang lebih 21 travel yang berizin dengan statusnya cabang. Sedamgkan yang berpusat di Lombok ini baru dua travel yang memang pusatnya berada di Lombok. Sisanya adalah cabang. Yang banyak dalah travel-travel yang belum berizin tapi aktif mengirim jamaah umrah,” papar Turmuzi.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan merangkul semua travel yang ada. Baik yang sudah memiliki izin maupun travel yang tidak berizin tetapi tetap aktif menjalankan aktifitas pemberangkatan jamaah ke Makkah. Supaya terjalin kerjasama yang baik untuk kepentingan para jamaah. Sebab, pelayanan menjadi faktor penting yang harus diberikan kepada para jamaah. Karena, perjalanan ibadah ke tanah suci ini berbeda dengan perjalanan wisata pada umumnya.

“Kemarin kita sudah merangkul pas awal pembentukan Patuh ini. Kita merangkul semua travel berizin dan kita juga merangkul travel-travel yang belum memiliki izin tetapi dia sudah aktif menjalankan jamaahnya,” beber dia.

“Kemudian kita juga merangkul beberapa yayasan-yayasan yang selama ini punya jamaah umrah dan suka mengirim-mengirim ke Jakarta dan lainnya,” imbuh Turmuzi.

Dia menyebutkan, jumlah pengurus Patuh NTB yang sudah ada sekitar 34 orang. Wadah ini memiliki lima divisi atau bidang, yaitu bidang kesekretariatan, bidang organisasi dan kelembagaan, bidang hukum, bidang dokumentasi dan pubdekdok, dan bidang kerjasama. Dalam waktu dekat, Patuh NTB akan menyusun sekaligus memutuskan program urgen apa saja yang akan dijalankan di setiap devisi atau bidang tersebut.

“Kita berharap di persatuan ini nanti ada kerjasama. Baik antara yang tidak berizin dan berizin. Intinya, bagaimana supaya jamaah ini bisa kita berangkatkan dengan administrasi yang lengkap,” kata Turmuzi.

Kembali dijelaskan, bahwa pengelolaan travel umrah dan haji tidak sama dengan mengelola travel wisata. Tanggungjawab cukup berat dalam mengelola travel umrah dan haji. Pasalnya, tidah hanya mengantar jamaah ke tanah suci, tetapi bagaimana menuntun perjalanan jamaah ke tanah suci secara pasti. “Travel bukan hanya berbicara bisnis ekonomi, tetapi ada amanah besar yang diberikan Allah SWT,” tutur dia.

Dengan adanya Patuh NTB sebut Turmuzi, pihaknya dapat membantu pemerintah untuk mengawal adanya travel bodong yang masuk di NTB. Karena jelas-jelas akan merugikan jamaah. Pihaknya juga akan berkoordinasi terus dengan pihak Imigrasi dengan mempermudah pengurusan paspor. Begitu juga dengan pihak Angkasa Pura (AP) di bandara, Loteng.

“Kami berharap bagaimana kita bisa memberikan pelayanan tamu-tamu Allah. Mudahan-mudahan Patuh yang baru terbentuk di NTB menjadi solusi dengan memberikan pelayanan terbaik,” tutup dia.

Sementara, Ketua Penasehat Patuh NTB, H Ahmad Muharis, mengatakan, pembentukan Patuh NTB di tahun 2020 atas dasar kesepakatan bersama sejumlah pelaku travel umrah dan haji di NTB. Tujuannya, agar warga NTB khususnya yang ingin menunaikan ibadah umrah dapat memilih biro perjalanan yang betul-betul sudah terbukti dengan slogan 5 pasti

“Pasti izin, pasti berangkat, pasti hotel, pasti visa dan pas waktunya. Lima pasti itu harus dilihat para jamaah,” sebut pria yang juga Direktur Utama Muhsinin itu.

Jangan sampai warga salah pilih travel atau biro perjalanan umrah. Jangan sampai warga mudah percaya dengan cara marketing atau pendekatan travel yang terlihat halus. Ujung-ujungnya warga jadi korban. Atas dasar itu kata Muharis, dia bersama rekan-rekan lainnya membentuk Patuh NTB. Untuk memfilter travel umrah dan haji yang abal-abal. “Supaya untuk bisa membantu kawan-kawan atau masyarakat yang kira-kira terjerumus ke tempat yang tadi (salah). Jangan sampai terbawa dengan travel yang abal-abal. Yang tidak punya izin dan tidak memiliki kelengkapan akomodasi,” terang dia. (zak)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 595

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *