LOTIM- Kegiatan magang dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Hamzanwadi dirasa kurang efektif di masa pandemic ini. Pasalnya, tidak ada kegiatan tatap muka. Semua kegiatan berlangsung via online. Ada yang memprihatinkan lagi, ketika ada yang tidak memiliki HP android. Begitu juga kuota.
“Cari siswa minimal 5, maksimal 10, dan ngajar di rumah atau online,” ungkap Azwan, salah satu mahasiswa Magang dan KKN, Sabtu lalu.
Magang dan KKN dilaksanakan dari 22 Juli 2020 dan direncanakan akan selesai pada 22 September 2020, namun dirinya belum melaksanakan kelas, karena berbagai kendalan tersebut.
Azwan menjelaskan, sekolah tidak terlibat dalam pelaksanaan magang ini, disayangkannya juga mahasiswa magang tidak dibekali dengan surat menyurat yang prosedural, sebagai legalitas pelaksanaan magang.
Sementara, mengenai arahan dari pihak perguruan tinggi, mahasiswa memang tidak difokuskan untuk magang di sekolah, tapi diharapkan ke rumah- rumah dengan menggunakan sistem belajar yang mengacu pada protokol kesehatan covid- 19.
“Sekarang ngak fokus ke sekolah tapi ke rumah,” kata Nurhaliza, salah satu peserta magang dan KKN lainnya.
Pelaksanaan KKN tetap dilaksanakan dengan berkelompok, mahasiswa menentukan sendiri daerah loksi mereka melaksanakan KKN sesuai kesepakatan kelompok. “Sedangkan KKN-nya berkelompok,” jelasnya.
Program KKN masih difokuskan pada masalah covid- 19, mahasiswa fokus pada sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk tetap melaksanakan aktifitas dengan mengikuti protokol kesehatan.
“Sosialisasi dan edukasi masalah covid ini,” tutupnya.(cr-ndi)