PRAYA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai menunjukkan sikap baru jelang Pilkada Lombok Tengah. Bahkan sekarang, baik di tingkat DPD bahkan DPW PKS mulai memberikan sinyal membangun koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sekretaris DPD PKS Lombok Tengah (Loteng), Basnim Sahar yang dihubungi Radar Mandalika mengatakan, sejak awal pihaknya menginginkan kader internal PKS maju. Bukan tanpa alasan, menurutnya PKS saat ini sudah sangat layak memimpin Loteng, pihaknya mengaku tak harus menjadi nomor satu.
“Kita punya enam kursi, terlebih ada doctor Zul (Gubernur NTB, Red) yang siap mendukung gerakan kita di wilayah,” tegasnya, Senin kemarin.
Basnim membeberkan, saat ini pihaknya intens melakukan komunikasi dan pertemuan guna membangun koalisi dengan PKB. Langkah ini dilakukan saat paket ADHA dinyatakan bubar. Dia menjelaskan, bubarnya paket ini bukan masalah dari internal PKS, namun ada hal lain terjadi di internal paket ADHA.
Namun pihaknya mengupayakan untuk islah, tapi dilihat agak rumit, jadi paket ini tidak bisa kembali. Akhirnya, DPD dan DPW memberikan Habib dan Suryade mencari pasangan lain, sampai pertengahan Juli kemarin. Tapi sampai hari ini, mereka belum juga menemukan pasangannya.
“Maka PKS saat ini akan terfokus untuk membuat opsi baru dengan PKB,” ceritanya.
Namun dalam koalisi nanti, pihaknya bersepakat untuk berkoalisi tanpa membawa tawaran paslon. Artinya, untuk PKB sendiri ingin membentuk koalisi dan membuat opsi calon baru. Ada kemungkinan beberapa nama yang telah diusulkan ke DPP kemarin, karena setelah melakukan hasil survei kemarin, tidak ada perubahan yang signifikan.
“Hanya perubahan posisi saja. Semisal yang kemarin ada diperingkat satu, turun ke dua. Begitu juga yang lainnya. Untuk selisih angka persentase ngak terlalu jauh,” sebutnya.
Basnim melanjutkan, dari nama yang masuk daftar usulan ke DPP. Pihaknya telah memberikan tugas kepada masing-masing bapaslon dan calon yang saat ini masih belum mendapat pasangan dan partai koalisi. Adapun nama yang telah masuk usulan ke DPP yakni, Masrun-Aksar, Dwi-Normal, kemudian masuk juga calon yang belum memiliki pasangan, L Suryade, TGH Habib Ziadi Thohir, dan Lale Prayatni.
“Jadi yang sudah punya pasangan kita tugaskan untuk memastikan partai koalisi,” katanya.
Namun pihaknya sangat menyayangkan, sampai hari ini semua kandidat tersebut belum juga ada yang dapat memberikan kejelasan terkait tugas tersebut. Termasuk L Suryade yang diharapkan partai PKS untuk memenuhi tugas dari partai, sampai saat ini belum juga memberikan titik terang.
“Padahal kita sudah memberikan batas waktu hingga pertengahan Juli kemarin, dan sangat disayangkan jika tak dimaksimalkan,” pungkasnya.(cr-buy)