MATARAM – Tak ingin melihat sampah kian menjadi masalah di NTB, BRIDA NTB melakukan riset Pengolahan Sampah Menjadi Biogas. Penelitian ini melibatkan Peneliti Unram.
Diketahui sampah di beberapa daerah di NTB menjadi momok yang tiada putusnya.
Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat misalnya, sampai kini masih berhadapan dengan persoalan sampah yang kian darurat. Misalnya sampah rumah tangga, ditambah lagi banyaknya dapur MBG, membuat produksi sampah kian tinggi. Membuat sejumlah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kota Mataram dan TPA Kebon Kongok Lombok Barat over load (kelebihan muatan). Dan mungkin juga di daerah lain menghadapi masalah yang sama
Akibatnya ketika musim hujan datang, menimbulkan bau busuk yang menyengat hingga munculnya berbagai penyakit.
Melihat kondisi ini, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) pun berinisiatif menciptakan teknologi pengelolaan sampah yang mampu menciptakan solusi sekaligus manfaat.
Tak main-main, BRIDA NTB mengandeng sejumlah pakar ahli dari Universitas Mataram (UNRAM) dan juga Yayasan Rumah Energi.
Kepala BRIDA NTB I Gede Putu Aryadi menyampaikan, ada tiga jenis pengelolaan sampah yang tengah di riset BRIDA NTB bersama pakar ahli Universitas Mataram dan juga Yayasan Rumah Energi.
“Ketiganya bersifat penanganan sampah di hulu atau dimana sampah itu berasal, bukan dihilir ya,” ucap Aryadi di Kantor BRIDA NTB Selasa (30/9).
Pengelolaan sampah yang pertama adalah sistem Biodigester. Yakni menempatkan sebuah wadah kedap udara yang dirancang untuk mengolah limbah organik (sisa makanan) melalui proses yang disebut pencernaan anaerobik. Proses ini dilakukan oleh mikroorganisme dalam lingkungan tanpa oksigen, yang nantinya menghasilkan dua produk yang bermanfaat, yakni biogas dan pupuk organik cair/padat (kompos). (jho)