KORBAN: Terlihat korban saat dirawat di RSUD Praya, belum lama ini. (IST/RADAR MANDALIKA)

LOTENG-Salah seorang santri di pondok pesantren di Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) berinisial HM (13) yang baru duduk di bangku SMP kelas VII meninggal dunia.

Meninggalnya santri asal Mentokok Penujak-Batujai Paraya Barat tersebut karena diduga menjadi korban kekerasan atau perundungan yang diduga dilakukan oleh teman asramanya.

Dari pihak keluarga korban, Heri mengatakan korban (HM) sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya selama  4 hari 3 malam dan dilarikan ke rumah sakit provinsi dalam kondisi koma dan meninggal dunia pada Kamis, 21 Agustus 2025.

Sebelum meninggal dunia, korban saat masih sadar pernah bercerita ke keluarganya saat hari pertama dirawat di RSUD Praya bahwa sempat mengalami tindakan kekerasan oleh teman asramanya, dipukul kepalanya bagian belakang.

“Anak ini tidak ada riwayat penyakit, kalau ada ngapain di pondok, secara jujur pak mana bisa anak usia 12 tahun bisa berbohong apalagi dalam kondisi sakit,” jelasnya.

Sementara, Pimpinan Pondok Pesantren  dikonfirmasi oleh media mengatakan, santri baru ini memiliki riwayat penyakit dibawa dari rumah, begitu 3 minggu dipondok dia jatuh ketika pulang dari madrasah dan dia kebentur tembok dikepala bagian belakang.

Oleh petugas di pondok langsung ditangani dan diobati semampu pondok lalu kemudian santeri  tersebut sembuh dan bersekolah seperti biasa. Berselang beberapa hari setelah santri ini seperti biasa sudah sembuh masuk pagi ke madrasah walaupun masih agak lemas, tiba-tiba keluarganya menjemput santri ini dihalaman madrasah dengan memaksa membawa pulang tanpa sepengatuhuan petugas kamar.

Dimana santri baru di Ponpes NQ tidak boleh dijenguk selama 40 hari namun kelurganya membawa dia pulang dan santri ini juga sudah memang ada riwayat penyakit dari rumahnya sebelum masuk pondok.

Menanggapi hal ini, untuk mencari kebenaran informasi Kantor Kementerian Agama Lombok Tengah langsung turun ke pondok pesantren yang bersangkutan, Jum’at (22/8/2025), menggali informasi mengenai kematian santri. Karena kematian santri ini menjadi buah bibir dan viral dimedia sosial, terlebih santri ini mondok di salah satu ponpes ternama di Lombok Tengah. (hza)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *