LOBAR—Dr Syamsuriyansyah kian mantap maju dalam perebutan Kursi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lombok Barat (Lobar). Ini setelah memperoleh dukungan dari 75 ketua cabang olahraga (Cabor) anggota KONI. Sudah sangat memenuhui syarat untuk mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di KONI Lobar.
“Saya menyatakan kesiapan maju sebagai Calon Ketua KONI Lobar dengan dasar dukungan dari para Ketua Cabor sebanyak 75 persen. Itu yang menjadi dasar kita untuk siap maju berkontentasi,” jelas Dr. Syamsuriyansyah, Sabtu (22/2).
Sebagai orang lama yang berkecimpung didunia olahraga, Dr. Syam tahu betul apa yang harus dilakukan ketika memimpin KONI Lobar. Tahap awal, tentu yang menjadi targetnya memperbaiki infrastruktur olahraga yang ada di Kabupaten Lobar.
“Memperbaiki olah raga kabupaten Lobar ke depannya, baik secara SDM mauapun infrastruktur,” terang Anggota DPRD Lobar itu.
Dikatakan pria yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Perindo DPRD Lobar itu, dalam tiga kali perhelatan PorProv NTB prestasi Lobar terus mengalami penurunan. Puncaknya kejayaan olah raga Lobar terjadi pada masa kepemimpinan Dr. H. Zaini Arony sebagai Bupati Lobar, dimana tahun 2014 silam Lobar meraih posisi Juara umum. Setelah itu, posisi Lobar di Porprov NTB terus merosot dari Juara Umum ke posisi ke 6, dan pada Porprov NTB tahun lalu malah berada diposisi ke-7.
“Jika terpilih, target kita pada Proprov NTB tahun 2026 nanti kita masuk 3 besar,” ujarnya.
Tak tanggung-tanggung, Pria yang saat ini terdaftar menjadi pemimpin salah satu perguruan tinggi di bidang kesehatan itu pun berjanji akan memberikan beasiswa masuk ke Perguruan Tinggi bagi atlet SMA yang berprestasi. Pihaknya akan mengambil peran dan mengangkat prestasi olah raga Lobar.
“Saya pun berkomitmen menyiapkan beasiswa bagi atlet SMA yang ingin melanjutkan strudy ke Perguruan Tinggi,” tegasnya.
Tak berhenti sampai disitu, sebagai wadah Cabor dan tempat bernaungnya para atlet, KONI diharapkan bisa memberikan kesejahteraan bagi semua terutama kalangan atlet.
“Pembinaan pembinaan atlet kita lebih ditingkatkan, jangan menunggu ada event. Terkait kesejahteraan, itu harus ada garansi, karena banyak kejadian atlet pindah ke daerah lain karena persoalan kesejahteraan yang kurang. Itu yang harus benar-benar kita perhatikan,” tutupnya. (win)