LOBAR – Penyanyi tembang religi Veve Zulfikar bakal hadir menghibur peserta Festival 2024, di Pondok Pesantren Nurul Haramain, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa pagi (24/09/2024), pukul 07.00 Wita.

Pelantun lagu-lagu qasidah dan shalawat asal Sidoarjo, Jawa Timur, itu sengaja dihadirkan sebagai bintang tamu acara diskusi literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB.

Diskusi luring (offline) bertajuk ”Digital Safety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial” itu rencananya akan dilaksanakan dalam dua sesi, dengan menghadirkan enam narasumber.

Narasumber yang bicara di sesi pertama, adalah Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB Muhammad Amin, Kepala Balai Teknologi Informasi dan Data Pendidikan Dikbud NTB Agus Siswoaji Utomo, dan Sobkor Keamanan Informasi Diskominfotik NTB Ronald Ommy Yulyantho.

Selanjutnya, pembicara pada sesi kedua, yaitu Kepala Dinas Kominfotik NTB Najamuddin Amy, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mataram Hartin Nur Kusnia, Founder Sekolah Literasi Rinjani Fathul Rakhman, dan Yusril Ihza Mahendra selaku moderator.

Tercatat, ada sejumlah sekolah yang telah mendaftarkan siswa kelas 5 dan 6 untuk.ikut dalam diskusi luring di tengah Festival 2024 ini, yakni: SD Negeri 1 Narmada, SD Negeri 2 Narmada, SD Negeri 3 Narmada, SD Negeri 1 Lembuak, SD Negeri 2 Lembuak, SD Negeri 3 Lembuak, SD Negeri 4 Lembuak, SD Negeri 1 Nyiur Lembang, SD Negeri 1 Selat, dan SD Negeri 2 Selat

“Diskusi ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranbalinustra240924. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- per sesi untuk 10 peserta yang beruntung. Sehingga, total ada hadiah Rp 2.000.000.- untuk 20 orang di dua sesi diskusi,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Senin (23/9).

Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, seiring perkembangan teknologi informasi di berbagai aspek kehidupan, keamanan digital menjadi prasyarat seseorang dalam beraktivitas di dunia digital, termasuk pengetahuan dasar keamanan akun media sosial.

”Keamanan berbagai data privasi atau data pribadi menjadi semakin penting. Pengetahuan terhadap dasar keamanan akun media sosial menjadi sebuah keniscayaan, karena dapat menjadi pintu masuk ancaman kejahatan,” jelas Kemkominfo dalam rilis.

Menurut Kemkominfo, saat ini hampir semua orang di dunia memiliki akun media sosial dan melakukan transaksi via digital teknologi, baik melalui mesin ATM, portable computer, maupun smart phone.

”Ini berarti semua pengguna teknologi digital harus mampu mengamankan data pribadinya agar tidak jatuh ke pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” imbuh Kemkominfo.

Salah satu langkah krusial dalam menjaga keamanan data pribadi, sambung Kemkominfo, yaitu melalui proses verifikasi. Untuk meningkatkan keamanan dan memperkecil risiko pembajakan data pribadi, proses verifikasi dilakukan berlapis. ”Biasanya dimulai dari nama pengguna, e-mail pemilik, dan password,” tegasnya.

Kegiatan yang menyasar para santri di Pondok Pesantren Nurul Haramain Lombok Barat sebagai peserta ini, diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan dari berbagai risiko buruk yang mungkin terjadi dalam aktivitas digital. Tujuannya, memperkenalkan dan mengajarkan cara mengamankan akun secara digital, maupun menjaga keamanan data pribadi di era digital dan bahaya judi online.

Untuk diketahui, diskusi seperti digelar dalam festival di Pondok Pesantren Nurul Harmain Kabupaten Lombok Barat, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *