MATARAM – Usaha perhotelan kembali hidup di Kota Mataram. Pasalnya, hampir semua hotel di Kota Mataram mulai beroperasi. Setelah pengelola hotel memutuskan untuk menutup sementara operasi hotel karena dampak pandemi Coronavirus Disease 19 (Covid 19).
Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Yono Sulistiyo mengungkapkan, sebagian besar hotel di ibu kota provinsi kembali mulai beroperasi. Beberapa hotel yang buka karena melayani karantina karyawan PT Aman Mineral. Ada juga hotel yang buka karena melayani tamu umum.
“80 persen hotel sudah buka. Santika, Same Hotel, Golden Palace belum buka,” ungkap dia, kemarin.
Beberapa hotel mulai beroperasi karena melayani karantina karyawan PT Aman Mineral. Diantaranya, Lombok Raya, Lombok Garden, Puri Indah, Grand Madani, dan Hotel Astoria. Dengan adanya program karantina itu, tingkat hunian kamar atau okupasi hotel tersebut secara perlahan mulai merangkak naik.
“Kalau hotel yang melayani karantina PT Aman Mineral occupancy minimal 50 persen terisi,” kata General Manager (GM) Favehotel itu.
Adapun hotel yang buka karena melayani tamu umum. Antara lain, Favehotel, Aston Inn, Lombok Plaza, M Hotel, Arianz, Mataram Squate Hotel, Pratama, dan hotel lainnya. Namun, tingkat hunian hotel yang melayani tamu umum itu tidak setinggi dibanding dengan hotel yang melayani program karantina.
“Hotel di kota yang masih buka untuk umum (bukan karantina PT Aman Mineral) di bulan Juni sedikit bergerak dengan occupancy 10-15 persen. Sebelumnya jauh di bawah 10 persen,” sebut dia.
Dengan bukanya sebagian besar hotel di Kota Mataram, para karyawan sudah kembali bekerja. Numun, tidak seperti ketika kondisi normal. Ada karyawan yang masih dirumahkan dengan potong gaji dan ada yang mulai bekerja juga menerima setengah dari gaji biasanya. “Gaji tetap dapat 50 persen,” sebut Yono.
Dampak wabah virus corona telah membuat roda prekonomian jadi mandek. Namun, menurut Yono, roda prekonomian harus kembali digeliatkan mesti di tengah pandemi. Salah satunya dengan membangun dan menata kembali sektor pariwisata yang sudah cukup lama terbelenggu oleh wabah virus corona.
“Mau tidak mau kita harus melakukan konsep new normal agar perekonomian dan sektor pariwisata bisa cepat pulih,” ungkap dia.
Kata Yono, dalam penerapan sistem new normal tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid 19. Tetap mengenakan masker, cek suhu badan, menggunakan hand sanitizer, penyemprotan cairan disinfektan di area tamu, serta physical dan social distancing.
Yono menilai bahwa akses pintu masuk ke NTB seperti bandara dan pelabuhan menjadi kunci dalam percepatan pemulihan ekonomi, terutama dalam sektor pariwisata. Dari pengamatannya, aktivitas di bandara mulai nampak. “Saya lihat sudah mulai masuk beberapa maskapai,” ujar dia.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram, Hariadi, mengatakan, beberapa perusahaan mulai beroperasi kembali. Semenjak adanya wacana new normal. Termasuk 80 peren hotel di Mataram mulai buka. Selain toko-toko ritel dan pusat perbelanjaan lainnya.
“Ini kesempatan bagi mereka (karyawan) yang dirumahkan untuk mulai dipekerjakan kembali. Dari karyawan hotel yang paling banyak,” ujar dia. (zak)