ilustrasi

LOTIM – Ketua Badan Keamanan Desa (BKD) Wakan Kecamatan Jerowaru Lombok Timur (Lotim), Maskur, 47 tahun warga Batu Tambun Desa Wakan Kecamatan Jerowaru, tewas bersimbah darah. Maskur tewas diduga dibacok maling setelah melakukan penghadangan saat beraksi di wilayah Desa Wakan, Rabu dinihari kemarin.

Kronologis kejadian, dari informasi yang dihimpun Radar Mandalika, malam itu sekitar pukul 02.00 Wita dinihari, terjadi pencurian dua ekor kerbau milik Amaq Har, di Dusun Batu Tambun Desa Wakan. Maskur mendapat telepon dari warga, terdapat sekelompok diduga maling yang sudah beraksi dan membawa dua ekor kerbau.

Mendengar informasi, bersama salah seorang ketua RT di Dusun Batu Tambun, Maskur spontan langsung melakukan pengejaran. Dalam pengejaran itu, korban bersama RT tersebut mencoba melakukan penghadangan di salah satu jalan yang diyakini biasa dilalui para pencuri, membawa hasil kejahatannya.

Namun naas, sesampai di jalan itu rupanya para maling ini sudah lebih dulu tiba dan menghadang korban. Sehingga, di tengah sawah itu para pelaku langsung menebas korban di bagian pinggang kiri, sehingga mengalami luka robek. Tidak itu saja, bagian mulut korban juga terkena sabetan benda tajam, sehingga mengalami robek. Maskur terkapar, selain tubuhnya bersimbah darah, juga dipenuhi lumpur di tengah sawah.

Sementara, seorang RT yang informasinya menemani korban melakukan penghadangan, berhasil menyelamatkan diri dan meminta bantuan warga sekitar. Warga pun kabarnya, berhamburan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Warga menemukan korban sudah tak bernyawa dalam posisi telungkup di atas jerami tengah sawah milik Amaq Har. Di sampingnya terdapat parang milik korban tergeletak.

Atas kejadian itu, Kapolsek Jerowaru, IPDA Abdurrasyid yang dikonfirmasi Radar Mandalika, via ponselnya kemarin membenarkan Ketua BKD Wakan, tewas setelah mengejar dan menghadang para terduga pelaku pencuri kerbau. Tim identifikasi Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Lotim, telah turun melakukan olah TKP.

Jenazah korban, juga sudah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan visum. Guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut, untuk mengungkap kasus itu. “Kasus ini masih dalam proses penyelidikan,” tegas Rasyid.(fa’i)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *