PRAYA – Belajar di rumah dirasa tidak maksimal oleh guru. Merekan pun mengeluh.
Proses belajar mengajar saat ini tetap berjalan, namun tidak seperti biasanya, mengingat pandemi Covid-19 yang semakin meningkat.
Humas MTsN 2 Lombok Tengah, Odink Najamudin mengaku bahwa pihaknya merasa belum maksimal dalam implementasi pembelajar di rumah dan perangkat yang terbatas.
“Tidak semua siswa punya smartphone, bagi yang tidak punya sementara waktu diberitahu oleh temanya yang terdekat,” ceritanya pada radarmandalika.id.
Odink menambahkan, ini merupakan keadaan memprihatinkan, dimana dengan kondisi Covid-19 saat ini yang semakin meluas. Akan tetapi pihaknya mengaku sudah secara maksimal melakukan tugasnya, dimana dengan lebih menyibukkan siswanya di rumah dengan tugas maka akan meminimalisir jam keluar siswa.
“Kami saja sebagai guru kalau isi paket internet 15 GB hanya beberapa hari kita pakai lalu habis,” keluhnya.
Pihaknya berharap supaya adanya subsidi paket internet untuk guru dan murid, mengingat kekhawatiran bagi siswa yang tidak berkecukupan. Terlebih kondisi Covid-19 yang sangat berpengaruh kepada penghasilan orang tua siswa juga.
Ditambahkan seorang siswi MTsN 1 Lombok Tengah, Yolanda juga menyampaikan bahwa sementara ini belum ada kendala dalam pembelajaran ini. Akan tetapi masih merasa belum maksimal saja, mengingat jadwal belajar yang minim dan banyaknya tugas rumah.
“Tugas numpuk, belum lagi harus bantu orang tua kalau di rumah,” katanya.(r2)