PRAYA – Hasil jual jagung di Kabupaten Lombok Tengah anjlok. Ini dampak dari covid-19.
Petani jagung asal Desa Mertak, Kecamatan Pujut Sri Anom Putra Sanjaya mengatakan, pada akhir Maret kemarin harga jagung pipil kering panen Rp 4.200 per kg di lahan lahan sedangkan di gudang harganya bisa mencapai Rp 4.600 Per kg.
“Semenjak awal April, harganya mencapai Rp 2.900 perkilogram di lokasi, bisa jadi turun lagi,” ungkapnya pada radarmandalika.id.
Anom menegaskan, kondisi inilah yang membuat membuat dirinya dan petani di desa mengalami kerugian besar, jika melihat beban biaya produksi yang dikeluarkan selama ini. Mulai dari kebutuhan pupuk, obat-obatan, biaya tanam dan keperluan lain yang notabene tak bisa ditawar.
Katanya, kondisi ini semaking dibuat parah dengan keadaan, dimana produktifitas hasil pertanian jagung kini menurun signifikan akibat serangan hama ulat beberapa waktu lalu.
“Syukurnya masih ada jagung yang bisa dipanen tahun ini. Intinya tahun ini petani rugi,,” bebernya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, L Iskandar yang dikonfirmasi radarmandalika.id melalui pesan wa menuturkan, pihaknya tidak bisa menanggapi hal apapun tanpa adanya data jelas.
“Besok saja ketemu di kantor supaya jelas sesuai data kami,” jawab Iskandar singkat.(r2)