PRAYA – Kepala desa (Kades) Bonder, Kecamatan Praya Barat Selamat Riadi alias Rebe bicara keras soal pemberian motor kadus oleh Bupati Lombok Tengah, HL. Pathul Bahri. Mantan pendemo ini menegaskan, desa sekarang membutuhkan perbaikan infrastruktur bukan motor dinas atau motor kadus.
“Desa kami tidak membutuhkan motor dinas, kami butuh infrastruktur. Sepanjang jalan ruas kabupaten memerlukan sentuhan pemkab,” tegasnya kepada media.
“Kami mohon perhatiannya karena setiap tahun kami usul selalu lenyap,”sambungnya.
Bukan hanya soal jalan disorot Rebe, lampu penerang jalan (PJU) juga ikut disoal. Apalagi malam hari di desanya jalan kabupaten gelap gulita. Tak hanya itu, saluran drainase juga ikut dikritik di tengah pengadaan motor kadus.
“Motor dinas merupakan anggaran bersumber dari DD, BLT DD harus mengamankan misi presiden dan motor misi Bupati,”sebutnya.
” Kami tidak punya prestasi yang harus dibayar oleh negara, karena dengan fasilitas yang mewah tidak menjamin kami bisa berbuat malah kami dibuat manja lupa akan tanggung jawab,” lanjutnya nyentil.
Menurut Rebe, dalam kondisi seperti ini desa tidak bisa berbuat apapun, BLT DD pemulihan ekonomi dengan keterbatasan 40 persen dan itu dana tidak sedikit untuk menjawab kepentingan umum. Belum lagi ditambah motor dinas yang lumayan kalau digunakan untuk perbaikan infrastruktur.
“2 tahun berjalan ini kita hanya menjawab visi dan misi presiden dan Bupati saja, kami di desa hanya boneka,” katanya tegas.
Rebe juga menyebutkan, pengadaan motor kadus dilihatnya menjadi masalah baru. Banyak kadus yang cemburu karena ada kadus yang belum mendapatkan motor plat merah.
“Mestinya jangan mengunakan DD, harusnya menggunakan uang daerah,”tuturnya.
“Bonder butuh penataan lingkungan jalan kabupaten, drainase, jambatan. Kami tidak bisa berbuat di desa,” ungkapnya.(tim)