MATARAM- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqan mengapresiasi upaya SMKN 4 Mataram dalam mencari lapangan pekerjaan bagi para alumninya.
Apresiasi itu di sampaikan Aidy Furqan setelah salah satu perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia, PT. Cahaya Lombok membidik ratusan alumni SMKN 4 Mataram direkrut untuk bekerja di Uni Emirate Arab dan Malaysia. Setidaknya, dibutuhkan 300 tenaga kerja untuk di tempatkan bidang perhotelan dan kecantikan.
Di ungkapkan oleh Aidy, sudah banyak sekali perusahaan-perusahaan dunia industri yang datang menemui pihaknya menawarkan jasa layanan untuk memfasilitasi anak-anak SMK. Selain itu, sasaran lain adalah magang untuk siswa kelas XI, bekerja untuk siswa kelas XII yang akan tamat.
“Sekolah, kita beri kesempatan seluas-luasnya untuk membangun kerja sama dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja baik itu yang ada di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri,” ungkapnya, kemarin.
Disampaikan pula, Malaysia sudah cukup lama, sebelum Covid-19, sudah menawarkan program untuk pekerja tamatan SMK di fashion dan dunia industri. Namun, ketika ingin ditindaklanjuti dengan Malaysia pada Maret 2020, keadaan NTB lock down akibat pandemi sehingga tidak ada lagi komunikasi.
“Jadi saya malah senang kalau SMKN 4 sudah mengambil inisiatif, menyegerakan penyaluran anak-anak tamatan SMK untuk bekerja di perusahaan-perusahaan dunia industri, dunia usaha dan kerja,” cetusnya.
Bagi dia, hal ini nanti bisa menjadi model dan tidak hanya SMSMKN Mataram saja. Tidak hanya itu, sebelumnya SMKN 1 Lambu Kecamatan Sape, Kabupaten Bima juga sudah bekerja sama dengan perusahaan Jepang memberangkatkan anak-anak kemaritiman untuk bekerja di jepang, karena tamat langsung bekerja.
“sekolah yang seperti itu saya apresiasi, dan sekolah lain kita minta untuk menyesuaikan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 4 Mataram, Iwan Supriadi mengungkapkan, di tengah krisis dengan musibah Covid-19 yang membuat perekonomian terpuruk khususnya pariwisata maka tidak ada cara lain. Bagaimana anak didiknya yang lulus dua tiga tahun terakhir yang kesulitan mencari kerja di Indonesia, pihaknya mencoba memfasilitasi mencari kerja di luar negeri bagi siswanya yang telah memiliki sertifikasi profesi.
“Otomatis bukan sebagai pembantu rumah tangga, tetapi tenaga kerja yang memiliki sertifikat dari lembaga sertifikasi profesi sehingga mereka di bayar sebagai tenaga terampil,” tegas Iwan saat di temui oleh Radar Mandalika, kemarin.
Di pertegas oleh Iwan, untuk yang di berangkatkan ke Abu Dabi ini di khususkan bagi mereka yang mempunyai sertifikat uji kompetensi keahlian di hidang perhotelan dan kecantikan yang nantinya harapannya di sana tidak butuh dilatih lagi.
“Karena mereka sudah terlatih otomatis tidak ada lagi biaya, jadi ini zero cost. Anak-anak yang sudah lulus medical mereka nyatakan sehat langsung ditempatkan bekerja di sana tanpa melalui pelatihan dan biaya,” jelasnya.
Kerja sama ini di terima oleh SMKN 4 Mataram karena telah menerima bukti job order dan perlindungan badan perlindungan migran yang dilakukan badan perlindungan migran Indonesia.
Di sampaikannya, bukan hanya lulusan yang tahun ini yang akan di berangkatkan, akan di coba alumni yang tiga tahun sebelumnya yang sampai saat ini belum mendapatkan pekerjaan. Ini adalah upaya untuk menjembatani agar anak-anak yang tamat sesuai marwah SMK tamat dan bekerja.
Untuk yang job overtunity yang saat ini dibutuhkan yang jurusan perhotelan 100 orang dan 100 orang kecantikan. Namun, jika jika sampai dua minggu ke depan rekrutmen alumni SMKN 4 tidak memenuhi kuota makan akan dilempar sekolah lain di Lombok bagi siswanya yang memiliki sertifikat keahlian.(rif)