LOBAR – Pemkab Lombok Barat (Lobar) mulai mewaspadai dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax. Pasalnya, pasca kenaikan harga 1 April lalu membuat banyak pengguna Pertamax beralih ke bahan bakar jenis Pertalite. Kondisi itu dikhawatirkan akan mempengaruhi stok Pertalite di SPBU. Terlebih dengan adanya wacana kenaikan harga Pertalite dan elpiji 3 kilogram.
Bupati Lobar, H Fauzan Khalid meminta dinas terkait bersama Tim Pengendali Inflansi Daerah (TPID) mulai mengambil langkah persiapan. “Bayangkan, kalau Pertalite naik sama gas elpiji 3 kilogram naik, fakta terjadi kita lihat dan alami sekarang. Begitu harga Pertamax naik, harga Pertalite tetap. Tapi sekarang Pertalite, hampir tidak ditemukan (langka),” terang Fauzan ketika Rapat Pimpinan (Rapim), Rabu (6/4).
Ia menilai kemungkinan kenaikan harga Pertalite itu bisa terjadi bersamaan dengan elpiji 3 kilogram. Sehingga hal ini harus diantisipasi dampaknya. Selain itu ia meminta Dinas Ketahanan Pangan harus meningkatkan intervensi untuk masyarakat agar bisa produksi sendiri kebutuhan bahan pokok seperti cabai.
“Ini untuk mengimbangi naiknya kebutuhan lain akibat kenaikan harga Pertalite dan gas elpiji,” ucapnya.
Sebab orang nomor satu di Lobar itu menilai kalau harga BBM dan elpiji naik, maka bahan kebutuhan lainnya akan ikut naik. Meski ia berharap jangan terjadi kenaikan harga. Kalaupun terjadi kenaikan harga, Pemda sudah ada langkah antisipasi.
“Karena biasanya puncak kenaikan inflasi itu pada saat lebaran,” imbuhnya.
Perlunya langkah antisipasi agar harga stabil sehingga inflasi tidak signifikan. Dengan begitu perekonomian akan tumbuh sehingga kemiskinan tidak akan bertambah di Lobar.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Lobar, Abu Bakar Abdullah meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengatensi kabar kelangkaan BBM itu. Selain itu melakukan uji petik lapangan disertai tera ulang untuk memastikan takaran sesuai dengan ketentuan.
Terpisah Kabid Perdagangan Disperindag Lobar, Abu Bakar yang dikonfirmasi belum berani berkomentar banyak atas kabar kelangkaan BBM jenis Pertalite itu. Menurutnya pihaknya masih coba menghubungi pihak Pertamina untuk kepastian stok BBM untuk wilayah Lobar.
“Saya coba menghubungi dulu (Pertamina) untuk menanyakan kondisi sebenarnya,” pungkasnya. (win)