JHONI SUTANGGA/RADAR MANDALIKA Ni Ketut Wolimi

MATARAM – Perhelatan MotoGP 2022 Minggu sore lalu selesai. Meski tingkat okupansi hotel mencapai 95 persen, namun 5 persen posisinya ada di tiga gili dan Sembalun. Sayangnya Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB tidak mau blak-blakan berapa jumlah kamar yang terjual dan yang tersisa.

“Di (tiga) Gili dan di Sembalun yang hanya laku sekian dari sekian ribu kamar hotel,” beber Ketua Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, Ni Ketut Wolimi, kemarin.

 

Wolimi mengatakan, okupansi hotel dilihat dari tingkat keterisian kamar. Di NTB jumlah kamar sebanyak 18.200. Namun yang terjual 100 persen itu hanya di Kota Mataram, Lombok Barat dan Lombok Tengah. Dalam hal ini PHRI terlihat enggan menyebutkan jumlah kamar yang belum laku maupun berapa jumlah kamar dari angka 5 persen itu.

 

“Pokoknya gini okupansi 95 persen. Kamar hotel yang ada di Kota Mataram, Lobar dan Loteng 100 persen terjual,” tegasnya.

 

Lemahnya tingkat pemesanan hotel di dua lokasi itu tentunya menjadi bahan evaluasi. PHRI melihat masih ada dua kendala yang ditemukan yaitu jarak tempuh menuju Sirkuit terbilang jauh dan juga beberapa hotel masih bersifat manual.

“Kedepan kita akan bantu apa kira-kira solusinya,” katanya.

 

Menurutnya, salah satu cara efektif yang harus dilakukan yaitu dengan membuat paket penawaran. Misalnya, menjual kamar harus dibarengi dengan akomodasi transportasi, memfasilitasi makan minum termasuk juga bisa dipaketkan dengan tujuan rekreasi.

 

 

Dijelaskannya, jika melihat jumlah penonton di MotoGP kemarin ketersedian kamar hotel di Lombok akan tercukupi. Apalagi dengan adanya penyiapan camping ground dan lainnya. Namun yang dilihatnya masih belum begitu bagus management promosinya. Sehingga hal ini harus menjadi pembelajaran bersama. Untuk dua lokasi itu pihaknya melihat wajar belum bisa penuh. Lagi-lagi salah satu penyebab yang dilihat PHRI hanya faktor jarak saja dimana dari Gili menuju Sirkuit Mandalika mencapai 2,5 jam.

 

“Tapi kita akan terus berbebah. Promosi harus kencang, paket promosi murah jangan lagi ada kenaikan harga,” terangnya.

 

Even di Sirkuit Mandalika akan terus ada. Oktober nanti ada Fanatic GT World Chalance disambut WSBK di November. Di bulan Juni depan juga ada MXGP. Untuk itu lanjutnya pihaknya mengaku akan berusaha keras supaya dua wilayah itu tingkat okupansinya bisa lebih tinggi.

 

“(Intinya) kedepan kita bersama sama akan promosikan tiga Gili ini dan Sembalun tiha gili dan sembalun,” tegasnya.(jho)

 

 

 

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 364

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *