KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID MEMPERTANYAKAN: Puluhan warga anggota KSU Rinjani saat menyampaikan tuntutannya kepada pihak BRI Cabang Praya, Senin kemarin.

PRAYA – Puluhan warga yang mengaku dari Kelompok Serba Usaha (KSU) Rinjani menggeruduk kantor BRI Cabang Praya, Senin kemarin. Mereka datang mempertanyakan program kredit usaha rakyat (KUR) dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang tak kunjung dicairkan pihak bank untuk Lombok Tengah.

Warga mengetahui adanya program PEN daru pemerintah pusat bagi para pelaku usaha terutama ternak, tani dan UKM. Bahkan satu orang untuk peternak sapi akan diberikan minimal Rp 100 juta, dana ini untuk membeli tiga ekor sapi dengan bunga sekitar 3 persen tanpa jaminan.

Anggota KSU Rinjani, Isnaini menegaskan program yang dipersiapkan dalam rangka membantu peternak pada saat pandemi covid-19, negara memberikan dana PEN melalui BRI.

 

“Selama ini yang jelas kita ketahui program KUR PEN yang diperuntukan dari pusat untuk masyarakat pelaku usaha yang tanpa jaminan dan bunga,” tegasnya saat di kantor BRI.

 

Ditegaskannya, masyarakat berharap supaya jangan ada yang mempersulit terhadap proses administrasi. Untuk itu warga datang ke BRI untuk menanyakan langsung. “Tentu sesuai dengan imbauan bapak presiden kita, maka tolong masyarakat itu jangan dipersulit pencairan dana PEN,”  tegasnya.

 

Diakuinya, dana KUR PEN tanpa jaminan ini disampaikan presiden dengan plafon tanpa jaminan. Sebelumnya kata dia, pengajuam maksimal 50 juta dan saat pendemi dinaikkan menjadi 100 juta dengan bunga 6 persen.

 

 

Mendengar tuntutan warga, Pimpinan BRI Cabang Praya, Erwin Nur Himawan mengungkapkan, KSU Rinjani Lombok Tengah datang meminta pencairan dan tidak dipersulit KUR PEN di BRI. Ditegaskannya, di BRI ada dana KUR namun untuk usaha kecil yakni dengan bunga 6 persen dengan syarat ada jaminan.

 

“Kami hanya penyaluran kredit murni usaha kredit masyarakat, dan dalam kebijakan kami juga dapat memiliki kebijakan diterima atau tidak,” tegasnya.

 

“Untuk program KUR PEN sapi tiga ekor perorang tanpa jaminan sampai dengan saat ini tidak ada,” sambungnya.(tim)

 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *