Dari Manfaatkan Dak Rumah, Sekarang Sepekan Cetak uang 1 Juta
Sugianadi memulai hidroponik dengan otodidak dengan media taman sebesar empat meter persegi. Menanam untuk konsumsi pribadi, sembari menawarkan melalui media sosial, teman, dan komunitas hidroponik. Seperti apa?
FENDI-LOMBOK TENGAH
SUGIANADI memulai pertanian hidroponik pada tahun 2019 silam, dimana awal mula mengembangkan pertanian hirdoponik memanfaatkan dak rumahnya yang lantai dua sebagai lokasi media tanam hidroponik. Pria yang notabenenya bukan petani ini memulai kegiatannya secara otodidak, dia hanya menimba pengetahuan dari pertemuan bersama rekan- rekannya dan juga komunita hidroponik NTB.
“Awalnya sekAdar hoby dan iseng- iseng, awalnya menggunakan botol bekas, baru kemudian membuat media tanam sekitar empat meter,” ceritanya.
Hajatan awal dari kegiatan home industry tersebut untuk kebutuhan dan konsumsi pribadi, namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan selada hidropnonik miliknya cukup bagus sehingga mulai di pasarkan, namun sempat tidak di ada pembeli.
Namun tak sampai disana, dia kemudian memanfaatkan relasinya melalui media sosial, teman- teman, dan komunitas hiroponik akhirnya bisa memasrkan hasilnya hingga Sumbawa dan Bima.
“Kita coba jula akhirnya laku, kita manfaatkan media sosial,” bebernya.
Melihat prospek hidroponik yang bangus, dia pun menambah media tanam dua kali lipat yakni 8 meter. Dengan bekal tersebut saat ini dirinya sudah mampu meraup uang Rp.750 ribu sampai 1 juta rupia perminggu.
Dengan nominal tersebut, dia memperediksi satu lubang tanam selada dapat dijual dengan kisaran minimal rp. 5 ribu. Sedangkan waktu tanamnya hanya memakan waktu yang singkat yakni sekitar 30- 40 hari sejak di tanam.
Usahanya tersebut juga selang berjalan 1,5 tahun mendapat bantuan dari tasfen sehingga semua dak lantai dua rumahnya di penuhi dengan media tanam hidroponik.
“Modal awal dulu sekitar lima juta untuk instalasi dan media tanamnya,” jelasnya.
Saat ini dirinya menjual hasil pertanian hidroponik ke prozen- prozen, penjual kebab, penjual berger. Menyinggung untuk kebutuhan hotel, dia mengaku belum bisa menawarkan ke hotel lantaran media tanam yang masih minim.
Dia berharap tanaman hidropnik dapat terus diminati masyarakat, saat ini jelasnya pemahaman masyarakat mengenai tanaman hidropnik sudah mulai meningkat.
Dia mengajak para petani mudah untuk bisa memanfaatkan lahan kosong di rumahnya sebagai tempat budidaya hidroponik, sebab manfaatnya sangat banyak mulai dari sayuran yang di dapatkan higenis dan bebas racun juga bisa bernilai uang dengan memasarkannya.
“Kalau memang bisa yang lebih baik kenapa kita bertahan dengan pola yang lama, mari sama- sama bangun hidroponik biar bisa tamabah maju, Insyaallah saya akan bikin yang lebih besar juga rencana,” katanya lagi.(*)