PRAYA – Pemerintah Arab Saudi akhirnya membuka pintu bagi jamaah Indonesia ke Makkah. Namun semua dibatasi. Untuk ibadah umrah baru dilakukan di awal tahun 2022 dengan memberangkatkan ratusan jamaah di Pulau Jawa pekan kemarin. Pemberangkatan ibadah perdana di masa pandemi ini dengan menerapkan protocol kesehatan super ketat.
Kasi Haji dan Umrah kantor Kementerian Agama Lombok Tengah, H.L. As’ary mengatakan kondisi ini bukan hanya terjadi di Lombok Tengah, namun secara nasional. Sementara ini masih menunggu keputusan pemerintah untuk pelaksanaan Haji 2022.
“Kalau yang berangkat umrah ini merupakan uji coba sebagai dasar pelaksanaan ibadah haji,” ungkapnya, kemarin.
“Sukses ibadah umrah, ini jadi barometer pemerintah Saudi Arabian,”sambungnya.
As’ary mengatakan, setiap harinya ada saja masyarakat daftar haji dan umrah kendati kondisi saat ini belum ada jadwal ibadah kapan. Setidaknya 5 sampai 10 orang.
“Memang sejak sebelum pandemi, sekitar 76 orang menarik dana hajinya di bank dikarenakan banyak yang menggunakan dana talangan dan tidak mampu diangsurkan,” bebernya.
Sementara itu, antrean pelaksanaan ibadah haji sampai saat ini hingga 35 tahun kedepan. Kemudian, pengeluaran rekomendasi pelaksanaan umrah tercatat sekitar 1.000 lebih untuk pembuatan paspor jamaah, mengingat travel merupakan penyelenggaraan umrah dan pihak Kementerian Agama hanya mengeluarkan rekomendasi saja.
Dijelaskannya, tahun 2022 diakuinya adanya peningkatan pengeluaran rekomendasi, yakni dari Januari tahun 2022 sampai saat ini sudah sekitar 40 orang.
Untuk itu, kedepan pihak Kementerian Agama Loteng akan mengundang para travel resmi untuk menjalin sinergi bersama beserta pihak Bank mitra, supaya bersama-sama mengetahui detail trevel, sehingga hal tersebut menjadi jaminan tanggung jawab bersama kepada jamaah.
“Sekarang calon jamaah haji sudah dimudahkan dengan Aplikasi Haji Pintar, sehingga jamaah tidak perlu ke Bank,” pungkasnya.(tim)