PRAYA – Sampai detik ini puluhan warga Desa Kuta, Kecamatan Pujut yang masih “terkurung” di tengah sirkuit MotoGP Mandalika, masih menunggu kejelasan dari PT. Indonesia Tourism Developtment Corporation (ITDC). Pasalnya, belum ada tanda-tanda mau diselsaikan pembayaran tanah oleh ITDC.
Kendati event balapan motor superbike di depan mata tepatnya November 2021. Warga mengaku akan tetap bertahan di lokasi ini ketika ITDC atau pemerintah belum ada kejelasan untuk penyelsaiannya.
“Kami akan tetap bertahan. Makanya kami minta ITDC untuk segera menyelsaikan ini,” tegas kepala dusun (Kadus) Ebunut, Rahmat Panye saat dikonfirmasi Radar Mandalika, Selasa kemarin.
Kadus Ebunut meluruskan. Di tengah sirkuit atau warga yang “terkurung” bukan hanya warganya saja. Ada juga warga dari Dusun Ujung Lauk. Sementara soal jumlah kepala keluarga (KK), ia meluruskan. Untuk Dusun Ebunut ada 41 KK. Sementara warga Dusun Ujung Lauk 14 KK sehingga total KK di dalam lingkaran sirkuit 55 KK.
Panye juga memastikan, warganya yang masih bertahan di tengah sirkuit ini memang tanahnya belum diselsaikan ITDC sejak lama. Dia tidak mengetahui alas an ITDC. Namun berdasarkan informasi yang ia terima, ada tanah warga yang tertindih hak pengelolaan (HPL). Dan ada juga tanah di sana tidak tertindih HPL. “Luas semua saya kurang tau persis,” jawabnya.
Sementara ini, diakuinya warga ada diberikan jalur keluar masuk di trowongan. Dan ini solusi diberikan pascabanyak protes warga. “Kami harap persoalan ini segera diselsaikan,” pinta dia.
Kadus mengatakan, selama ini memang pihaknya pernah diundang pihak ITDC membahas soal tanah warga. Namun sampai sekarang memang tak kunjung ada solusi. “Memang sudah pertemuan dengan ITDC. Kemungkinan aka nada pertemuan lagi,” ujarnya.
Ditambahkan Kadus Ujung Lauk Desa Kuta, L Abdul Mutalif. Kepada Radar Mandalika ia membenarkan ada warganya di tengah sirkuit. Ada 14 KK.“Kalau bisa kita ketemu di rumah saja, saya masih ada sibuk banyak kerjaan,” jawab singkat via telpon.(red)