Buntut Dari Tak Ada Kejelasan Pembayaran Insentif
PRAYA – Tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Lombok Tengah geram. Mereka mengancam akan melakukan hearing ke kantor DPRD dalam waktu dekat. Selain itu, gabungan organisasi nakes juga akan melayangkan surat tembusan ke kementerian kesehatan (Kemenkes) bahkan pemerintah provinsi NTB. langkah ini dilakukan para nakes buntut dari tidak ada kejelasan kapan insentif mereka dicairkan termasuk dari bulan Juli sampai Desember 2020.
“Kita akan menghadap ke dewan dan ditembuskan ke provinsi dan kementerian kesehatan, kami akan hearing dalam waktu dekat ke dewan,” ungkap salah satu dokter di RSUD Praya Dr. Yuda Permana yang juga Humas Covid-19 kepada media.
Katanya, nakes yang sedang berjuang di masa pandemi tahap dua ini, mengaku masih menunggu kabar kapan cair insentif. Baik untuk nakes di RSUD dan Puskesmas di Lombok Tengah.
“Kami berharap segera dibayar mengingat ini merupakan hak kami,” terangnya.
Yuda menerangkan, untuk insentif yang dibayar pemkab bagi Nakes di RSUD Praya per bulannya Rp 700 juta. Atas dasar ini juga, Nakes dari gabungan profesi yakni ini ada IDI, PPNI, IBI, dan PATELKI sepakat membuat gerakan organisasi. Semua ini buntut dari insentif belum ada kejelasan.
“Sampai saat ini pemerintah belum ada kejelasan terutama dari pihak BPKAD,” sebutnya.
Sementara itu, Yuda juga membeberkan kondisi pelayanan khusus pasian covid-19 di RSUD Praya. Katanya, sekarang ruang isolasi RSUD Praya nyaris penuh (sesak, red) karena pasien meningkat.
Katanya, kondisi pasien yang terus bertambah sudah hampir 50 persen setiap pekannya, sehingga ruang isolasi RSUD Praya dari sekitar 34 tempat tidur awalnya disiapkan 38 tempat tidur, lima tempat tidur dikosongkan khusus untuk pasien Covid-19 hamil.
Yuda menambahkan, saat pasien Covid-19 yang berada di ruang isolasi yakni sekitar 25 pasien, dan sekitar empat tempat tidur yang kosong dengan model seperti ruangan kelas 3 berjejer.
“Saat ini ruangan isolasi RSUD Praya sudah hampir penuh, dan pasien banyakan dengan status berat dan butuh penangan khusus,” ceritanya.
Ditambahkannya, untuk penambahan ruangan baru, pihaknya menyiapkan ruang dahlia 5 ruangan dengan 10 tempat tidur. Mengingat tidak ada lagi menggunakan ruangan isolasi terpusat di ilira dan Aerotel.
Sampai berita ini diturunkan, Bupati, wakil bupati bahkan Plt Sekda Lombok Tengah belum bisa dimintai keterangan.(tim)