PRAYA – Warga Desa Pengembur, Kecamatan Pujut melakukan aksi pemblokiran jalan raya ruas Pengembur-Tanak Awu, Senin kemarin. Aksi penutupan jalan dilakukan dengan menggunakan batu dan menanam pohon pisang. Pemblokiran dilakukan buntut dari tidak ada respons perbaikan jaan dilakukan oleh pemerintah dengan sekitar panjang 1 kio meter (km).
Pengakuan warga di lokasi, jalan semakin rusak parah akibat lalu lalang dum truk pembawa material berupa tanah rimbunan proyek bypass BIL-Kuta.
Pemuda Desa Pengembur, Sadli mengatakan, aksi dilakukan karena warga kesal sejak lama jalan tak kunjung diperbaiki pemerintah. Warga meminta pemerintah kabupaten dan provinsi untuk segera melakukan perbaikan. Kalau tidak, aksi ini akan tetap dilakukan warga.
“Dari dulu pemerintah berjanji dan termasuk dijanjikan tahun 2021 , namun sampai saat ini belum jelas,” ungkapnya di lokasi.
Kadus Tawah, Asriawan mengatakan hal yang sama. Pihaknya telah melakukan protes sebelumnya ke pemdes namun belum ada tindaklanjut.
“Jalan ini pernah diperbaiki 2015, dan 2016 sudah rusak karena memang dilalui dum truk pengakut material proyek,” sebut kadus.
“Kami akan blokade jalan sampai ada respons pemerintah dan kami akan hearing ke DPRD, ” lanjut ancamnya.
Dari jalan rusak ini, beberapa pengendara jadi korban. Banyak jatuh. Untuk itu, tidak ada alasan tidak memperbaiki jalan rusak ini. “Harus segera diperbaiki,” pintanya.
Sementara, Kades Pengembur, Moh Sultan yang dikonfirmasi Radarmandalika.id belum ada respons sampai berita ini diturunkan.(tim)