PRAYA – Sebanyak 13 peserta mengikuti seleksi calon Panwaslu Kecamatan di Lombok Tengah Selasa (14/05). Seleksi berupa CAT tersebut berlangsung di SMKN 1 Praya yang langsung dipantau anggota Bawaslu Lombok Tengah.
“Jumlah pendaftar 15 tapi dua tidak hadir,” ujar Kasubag Administrasi Bawaslu Loteng, Hernawan Hardianto.
Seleksi kali ini untuk mengisi kekosongan dua anggota Panwascam yaitu satu Panwaslu Kecamatan Jonggat dan satu panwaslu Kecamatan Praya Tengah.
“Jonggat dibuka untuk satu orang. Pendaftarnya lima orang. Praya Tengah juga satu orang, pendaftarnya 10,” katanya.
Hernawan mengatakan untuk Jonggat sendiri yang kosong posisi Lalu Asmarakandi yang sebelumnya sebagai ketua. Asmarakandi diberhentikan sesuai pertimbangan pimpinan yang dilihat dari kinerja pada Pemilu 14 Ferbuari lalu.
“Kalau yang di Praya Tengah juga ketuanya tapi dia berhenti karena dapat PPPK Kementerian Agama,” jelasnya.
Bagi dua Panwascam yang lulus akan mengikuti pelantikan pada 24-25 Mei mendatang.
Koridiv Pencegahan Bawaslu Lombok Tengah, Usman Faesal yang ditemui media ini menyampaikan rektrutmen tersebut sebagai bentuk keterbukaan Bawaslu kepada masyarakat dalam merekrut Panwascam yang masuk ranah evaluasi.
“Ini bentuk keterbukaan kita. Seleksi ini kita lakukan sesuai pedoman yang ada,” terang Usman.
Usman mengatakan pihakanya telah melakukan evaluasi kinerja Existing Panawaslu kecamatan di 12 kecamatan. Banyak indikator penilaian salah satunya penilaian atasan dan fortopolio mereka.
“Tentu juga berdasarkan masukan dari masyarakat,” katanya.
Untuk Jonggat sendiri diakuinya banyak masukan masuk ke Bawaslu.
“Iya masukan masyarakat terlalu banyak,” katanya.
Diakuinya masukan masyarakat pun juga banyak masuk ke anggota Panawaslu lainnya namun dari sekian masukan salah satunya terkait kinerja mereka belum dapat dibuktikan alias hanya bersifat informasi.
“Memang di beberapa kecamatan ada tanggapan cuma tidak terbukti hanya bersifat informasi. Jonggat betul terbukti ada kesalahan (saat Pileg) dan mengakui seteah diklarfikasi. Bukti berupa chat WhatsApp,” jelasnya.
Oleh karenanya adanya rekturmen yang kosong ini tentunya untuk memuculkan pengawas yang kredibel, profesional dan berintegritas.
Usman menekan bagi Panwaslu Kecamatan yang masih bertahan supaya tetap menjaga trust publik.
“Harapan kami jaga integritas,
Jangan kemudian menggadaikan nama institusi dengan kepentingan pribadi.
Profesional dan jaga integritas,” tegasnya. (jho)