LOBAR– Usia Kabupaten Lombok Barat sudah menapaki 64 tahun. Daerah yang lahir tahun 1958 ini terbilang sudah sangat dewasa untuk ukuran sebuah daerah. Di usia ke 64 ini, harapan besar agar daerah ini semakin maju, sejahtera masyarakatnya dan mampu memiliki daya saing dengan kabupaten/kota lain di NTB. Bagi mantan Bupati Lobar H Zaini Arony, setiap peringatan HUT apapun lebih-lebih sebuah daerah, ada tiga dimensi yang bisa diambil pelajaran.
Pertama, ulang tahun itu bersifat retrospektif, artinya dengan ultah itu seakan-akan menengok, melihat kembali ke belakang sejarah perjalanan Lobar yang saat ini berusia 64 tahun. Suatu perjalanan yang sangat panjang. Banyak hal yang dapat ambil dari perjalanan panjang ini. “Terutama sekali tugas negara, dan daerah itu kan memberikan suatu pelayanan kepada masyarakat. Terutama berkaitan dengan tugas pokok pemerintah di dalamnya. Jadi apa yang sudah diperbuat?. Apa yang belum?. Kalau paramater kita kembangkan, sudahkah kita mampu mensejahterakan masyarakat, baik dilihat dari kesehatannya, pendidikannya apalagi ekonominya,” kata mantan Ketua DPD Golkar NTB ini, kemarin.
Dari aspek restropektif ini selanjutnya untuk menuju masa depan, artinya masa depan ini adalah prospektif. Artinya, ekstraporasi sejarah yang dilakukan di masa depan harus bersandar dari satu perkembangan dan keadaan masa lalu. Sehingga bisa mengukur diri, apakah cukup berhasil, kurang berhasil ataukah tidak berhasil sama sekali. Dari sisi inilah masyarakat akan bisa menilai.
Karena itulah kewajiban pemerintah memberitahu masyarakat setiap hari ulang tahun supaya masyarakat tahu. Sebab tidak semua masyarakat punya kepedulian. Dengan demikian dari situ akan bisa menjadi tolak ukur, sejauh mana masyarakat akan tahun angka pengangguran, perekonomian termasuk lapangan kerja yang disiapkan oleh pemda selama ini. Saat ditanya apa harapan untuk Lobar di usia 64 tahun? Zaini menjawab tentu sebagai mantan Bupati dan menjadi masyarakat, tak ada lain harapannya bagaimana tingkat kesejahteraan menjadi lebih bagus, pendidikan, kesehatan menjadi lebih bagus. Hal ini kata dia, bisa diukur secara time series, dari tahun ke tahun ada tidak perkembangan kemajuan. Dan sebaliknya, suatu daerah dikatakan berhasil dan tidak berhasil. “Harapannya, tentu harus ada peningkatan. Ya di masing-masing pemerintahan pada masanya memiliki tantangan berbeda-beda, namun bagaimanapun tantangan berbeda-beda itu, kita sudah belajar dari masa lalu, sehingga tidak mengalami suatu kegagalan di masa depan,” ujarnya.
Apa bentuk kongkrit harapan-harapannya kedepan? Semua masyarakat, tidak saja pemerintahan, harus bekerja bersama atau bekerjasama. Seperti tema yang diangkat dalam HUT kali ini, salah satunya kolaboratif. Menurutnya tanpa kolaborsasi yang baik, tidak mungkin mencapai keberhasilan. Sebab pemerintah sendiri tidak akan mungkin, harus ada partispasi masyarakat sehingga pola pikir sebelumnya bagaimana membangun masyarakat, namun saat ini dibalik bagaimana masyarakat membangun daerah. “Tentu kita harus berikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh Pemda saat ini dengan berbagai tantangan, potensi dan kapasitas yang ada. Dimana-mana tentu ada permasalahan yang dihadapi, tapi jangan lari dari persoalan itu. Namun bagaimana mencari solusi,” harapnya.
Ia juga berharap agar daerah ini harus bisa bersaing dengan daerah lainnya. Sebab ukuran secara global dalam era serba tidak ada batasnya ini, ukurannya kemampuan berkompetensi. Kalau kalah berkompetisi maka tentu akan kalah dan tertinggal. Lalu bagiamana agar menang berkompetisi? Kuncinya harus berkualitas. Baik SDM, masyarakatnya dan tentunya kualitas pemerintahan. Semua ini saling kait mengait, interkonekted. Disamping interdependensi atau ketergantungan antara provinsi, kabupaten dan kabupaten dengan desa. Apalagi ujung terdepan membangun daerah adalah desa.
Termasuk bagiamana hubungan Pemkab dengan provinsi dan pusat. “Satu sisi ciptakan aspek kompetitif, baik antara desa, kabupaten dan warga masyarakat. Tapi jangan lupa, ini harus dikembangkan bersama dengan kerjasama (bekerjasama),” ujarnya.
Menurutnya Lobar memiliki potensi di segala sektor yang sangat kompetitif untuk bersaing dengan daerah lain. Baik di bidang pariwisata, pertanian, dan sektor lainnya. Hal ini jelasnya tergantung dari kemampuan dan kualitas untuk bersaing. “Lobar dari sisi potensi sangat kompetitif, tapi kemampuan bersaing itu akan terjadi kalau kita berkualitas,” ujarnya.
Ditanya bagaimana kondisi pembangunan saat ini? Zaini mengaku tidak dalam kapasitasnya menilai, karena ia mantan Bupati. “Yang berhak menilai apakah dulu saya berhasil, kurang berhasil dan tidak berhasil. Dan juga yang sekarang ini (kepempimpinan saat saat ini) berhasil atau kurang berhasil itu masyarakat. Jadi masyarakat Lobar yang punya hak otoritas untuk memberi penilaian,” tegasnya. (win)