LOBAR—Kejelasan kapan jalan Meang Sekotong diperbaiki kembali dipertanyakan warga Sekotong. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Selatan melakukan Hearing ke DPRD Lobar untuk menyampaikan keluhan soal belum diperbaikinya jalan itu.
Jalan sepanjang 7,6 Km di wilayah Dusun Meang Desa Buwun Mas Sekotong itu rusak parah. Parahnya lagi jalan sudah rusak bertahun-tahun itu tak masuk dalam Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) baik ditingkat Desa maupun Kecamatan.
“Kami sudah menerima hearing itu, tapi sebegitu urgent-nya jalan tersebut, tapi tidak masuk dalam Musrenbang,” ungkap ketua Komisi III DPRD Lobar Fauzi selepas menerima Hearing itu, Kamis (7/8).
Politisi PKB itu heran, begitu urgent-nya jalan tersebut bagi masyarakat sekitar, namun justru tak masuk dalam skema Musrenbang.
Sebab infrastruktur yang akan diperjuangkan oleh pihak legislatif hendaknya masuk dalam skema Musrenbang.
“Tapi kalau hari ini ternyata dalam Musrenbang tidak masuk, bisa kami katakana kami belum ada jalan keluar untuk menjawab itu,” ujarnya kemudian.
Padahal jalan sepanjang 7,6 Km itu berstatus jalan Kabupaten. Diperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tersebut minimal Rp 20 miliar.
“Hal-hal seperti itu, dengan anggaran besar seharusnya masuk dalam tahapan yang diperlukan untuk di perjuangkan seperti Musrenbang. Kalau diharapkan dari Pokir (Pokok Pikiran) dewan, besarannya yang sangat tidak memungkinkan,” imbuhnya.
Lalu apa langkah dewan selanjutnya? Dikatakan Fauzi, dia dan rekan-rekannya di Komisi III sejauh ini hanya bisa menyerap aspirasi yang disampaikan kalangan mahasiswa yang berasal dari wilayah Sekotong tersebut. Namun dia meyakinkan bahwa Komisi III dan juga dewan pemangku daerah pemilihan II (Lembar-Sekotong) akan turun ke lokasi.
”Kami akan mempertanyakan ke Pemdes setempat terkait kondisi dan situasi jalan tersebut. Selain itu kami juga akan mempertanyakan alasan sehingga perbaikan jalan tersebut tidak masuk dalam skema Musrenbang, agar kami mengetahui informasi lebih banyak,” tegasnya.
Pun terkait kawasan Meang di Desa Buwun Mas tersebut merupakan kawasan wisata, Fauzi dengan tegas menyatakan bahwa ada atau tidaknya objek wisata ditempat itu bukan menjadi persoalan. Yang jelas, di wilayah tersebut ada sekitar 380 Kepala Keluarga yang sangat membutuhkan akses jalan yang memadai.
Lebih lanjut disampaikan politisi dari Dapil Gunungsari-Batulayar itu menyampaikan bahwa pihaknya juga sudah mengecek hasil Musrenbang Desa Buwun Mas Sekotong, dan hasilnya ruas jalan dimaksud tak masuk dalam skema.
”Ada ruas jalan lain yang masuk, termasuk juga Puskesmas dan Pasar yang masuk dalam Musrenbang tersebut. Kami akan perjuangkan,” pungkasnya kemudian.(win)