WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA TERGENANG: Banjir yang melanda Desa Meninting dampak meluapnya sungai Meninting beberapa pekan lalu.

LOBAR–Masyarakat Lombok Barat (Lobar) yang berada di daerah berpotensi banjir diimbau mengungsi sementara waktu. Terutama bagi warga yang pemukimannya sangat dekat dengan sungai. Lantaran intensitas hujan yang tinggi dan diprediksi akan terjadi hingga Februari 2022 mendatang. Sehingga dikhawatirkan akan berpotensi terjadi banjir.

Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Lobar, Hartono Ahmad menyampaikan imbauan itu khususnya untuk wilayah Kecamatan Labuapi, Kuripan, Lembar dan Gerung. Lantaran saat terjadi hujan deras lebih dari satu jam, sungai di beberapa wilayah itu mulai meluap dan menggenangi persawahan hingga halaman rumah warga.

“Mereka yang tinggal di kawasan berisiko, kalau hujan harus segera meninggalkan tempat itu untuk mengungsi ke rumah kerabatnya dulu,” saran Hartono, saat dikonfirmasi, kemarin (21/12).

Karena potensi banjir di berbagai kawasan itu sama besarnya. Tidak hanya potensi banjir dan longsor di kawasan perbukitan, tetapi juga di perkotaan. Terlebih di kawasan yang dekat dengan sungai, karena tingginya volume air hujan yang terjadi saat ini. “Banjir yang datang karena sungai itu penuh dengan air hujan, berbeda dengan banjir bandang yang terjadi di Batulayar dan Gunungsari,” jelasnya.

BPBD, lanjutnya, belum melakukan upaya tanggap darurat untuk pendirian tenda dan droping bantuan. Karena genangan air di beberapa titik itu langsung bisa surut dalam waktu 30 menit. “Karena airnya cepat surut, jadi gak perlu tanggap darurat. Yang perlu tanggap darurat itu yang banjirnya minimal sehari sampai dua hari gak surut-surut. Jadi warga harus mengungsi,” bebernya.

Kades Sukamakmur, Kecamatan Gerung, H. Selamet mengakui bahwa wilayahnya menjadi salah satu kawasan yang sempat tergenang saat air di Kali Babak meluap sore kemarin. Tepatnya, menggenai sebagian wilayah di Dusun Kebon Kongok. “Alhamdulillah gak lama langsung surut” ujarnya melalui sambungan telepon.

Luapan air itu pun menggenangi halaman rumah warga di wilayah Kebon Kongok. Hingga terdapat puluhan KK terdampak. “Karena hujannya deras, air sungainya penuh dan meluber ke pemukiman,” imbuh dia.

Khusus di kawasan itu memang sudah ada tanggul, tapi tak mampu membendung tingginya volume air. Sehingga air mengalir dari celah yang ada.(win)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 421

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *