LOBAR—Wakil Bupati Lobar, Hj Nurul Adha keliling memantau proses pemeriksaan anak terindikasi stunting di Puskesmas Suranadi, Puskesmas Sigerongan, dan Puskesmas Sesela, Selasa (12/8). Hal ini sebagai wujud kerja nyata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat (Lobar) dalam penanganan stunting.
“Pemeriksaan ini melibatkan langsung dokter spesialis anak karena pemeriksaan ini mendetail,” terang Wabup Lobar.
Menurutnya pemeriksaan ini dilakukan untuk anak terindikasi stunting usia 0-2 tahun yang mencapai 1.266 jiwa. Namun dilakukan bertahap sebanyak 400an anak dulu karena keterbatasan dokter spesialis anak yang dimiliki Lobar. “Kita dibantu Ikatan Dokter Anak Indonesia,” imbuhnya.
Menurut wanita yang akrab disapa UNA itu, pemeriksaan mendetail dilakukan dokter spesialis untuk mengetahui penyebab sumber stunting setiap anak. Baik karena kekurangan gizi atau dampak penyakit bawaan. Sehingga treatment penanganannya pun tepat sesuai kebutuhan.
“Ada yang sudah ditemukan permasalahan langsung diberikan treatment seperti pemberian susu selama satu atau dua minggu. Yang punya penyakit bawaan dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya.
Dari pantauan itu ditemukan ada beberapa anak terindikasi stunting memiliki penyakit bawaan seperti penyakit paru, TBC, epilepsi dan bawaan lahir. Pihak puskesmas sudah diminta untuk membawa ke rumah sakit serta mendampingi. Soal biaya, UNA memastikan seluruh biaya dalam penanganannya ditanggung pemerintah atau gratis.
“Termasuk biaya transportasi ke rumah sakit kita biayai. Sehingga tidak ada lagi bicara biaya-biaya, yang ada harus tuntas penyelesaian penangan stunting,” tegas Ketua Tim Percepatan Penanganan dan Penurunan Stunting Daerah tersebut.
Selain pemeriksaan, para orang tua juga mendapat edukasi penting seputar pola makan bergizi seimbang dan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang optimal. UNA menegaskan, kegiatan seperti ini perlu dilakukan rutin di Posyandu dan Puskesmas sebagai bentuk komitmen bersama memerangi stunting. “Kita ingin memastikan setiap anak Lombok Barat tumbuh sehat, cerdas, dan berkualitas,” pungkasnya
Kondisi saat ini, diakui Wabup, masih ada ratusan anak lagi yang harus ditangani. Untuk aksi penanganan juga terus dilakukan Puskesmas di Lobar. Melalui anggaran BOK Puskesmas dilakukan Pemberian Makanan Tahanan (PMT) untuk ibu hamil guna mencegah resiko stunting. Termasuk juga diberikan untuk anak.
“Kerjasama Puskesmas, dengan posyandu, kemudian PKK alhamdulillah sudah berjalan,” pungkasnya.
Mengenai anggaran mencapai Rp 3 miliar digelontorkan Pemda untuk penanganan stunting. Selain itu desa juga dilibatkan untuk membantu dalam penanganan stunting.(win)