SEMANGAT: Dirut PT AMGM Lobar Sudirman saat menjelaskan sistem perpipan layanan konsumen PT AMGM di kantornya, Senin (29/12). (WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA)

LOBAR—Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Meninting dan Dodokan sedang dipersiapkan PT Air Minum Giri Menang (AMGM) untuk peningkatan pelayanan. Hal ini dilakukan setelah pihak Kementerian PUPR RI memastikan akan membangun dua SPAM usulan perusahaan milik daerah itu.
SPAM tersebut akan mengover kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kecamatan Gunungsari, Batulayar, Lembar, dan Sekotong.

Rencananya, untuk SPAM Meninting akan dibangun tidak jauh dari objek vital negara Bendungan Meninting di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunungsari. Pemkab Lobar sudah menyediakan lahan untuk mendukung rencana itu.

Direktur Utama (Dirut) PT AMGM, Sudirman, mengatakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau sistem terintegrasi mengubah air baku menjadi air bersih yang aman dan layak konsumsi akan dibangun untuk mendukung SPAM Meninting itu.

“Karena kita mengambil air dari permukaan Bendungan Meninting, harus diolah dulu sebelum ke konsumen,” terang Sudirman di kantornya, Senin (29/12).

SPAM Meninting itu diperkirakan akan beroperasi pada 2027 mendatang. Seluruh pembangunannya akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan anggaran APBN.

“Kita tetap mengejar keberpihakan pemerintah kepada masyarakat sehingga kita tidak memilih melakukan KPBU dan memilih pengusulan kepada kementerian. Karena kalau KPBU akan besar investasinya dan saya khawatir membebani masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, Pemkab Lobar memilih membangun IPA itu dekat dengan sumber air untuk mengurangi biaya operasional. Terlebih nantinya pihaknya akan menggunakan sistem gravitasi. Sehingga Pemkab Lobar menyediakan lahan sekitar 1,5 sampai 3 hektare untuk IPA tersebut.

“Sehingga mau dialirkan ke Kota Mataram dan Lombok Barat bagian utara dan membantu juga untuk Narmada dan Lingsar. Karena pipa itu tidak menggunakan mekanisme pompa, tetapi cukup dengan energi gravitasi,” bebernya.

Langkah itu diambil juga untuk membantu konsumen guna mengurangi biaya jasa pengolahan air pada tarif konsumen yang dikenakan. Sebab, semakin rendah biaya operasional akan berpengaruh juga pada tarif jasa yang rendah.

“Karena setiap tahun harga bahan kimia semakin naik, harga pompa semakin naik, PPh juga naik karena kebijakan pemerintah yang membuat kami, BUMD, harus juga menyesuaikan,” jelasnya.

Pihaknya juga tetap memikirkan konsumen ekonomi rendah yang harus tetap menerima subsidi. Sehingga pihaknya berharap para pelanggan memaklumi jika adanya penyesuaian tarif baru. Sudirman memastikan peningkatan tarif itu hanya berlaku untuk masyarakat ekonomi menengah ke atas, komersial, dan bangunan pemerintah. Sedangkan masyarakat ekonomi rendah dan rumah ibadah akan disubsidi.

“Misal yang biasa bayar Rp50 ribu terus naik menjadi Rp54 ribu. Nah, Rp4 ribu itu bisa membantu kita menyelesaikan masalah-masalah saudara kita yang belum mendapatkan air. Begitu besar manfaatnya,” imbuhnya.

Peningkatan layanan baru itu juga diharapkan akan berimbas pada peningkatan konsumen ekonomi menengah ke atas. Berimbas pada peningkatan dividen yang membuat penyertaan modal pemerintah daerah ke perusahaan air pelat merah itu juga meningkat. Membuat cakupan layanan subsidi bagi masyarakat ekonomi rendah juga meningkat.

“Sehingga kita bisa investasikan kembali untuk melayani masyarakat,” ucapnya.

Sejauh ini data PT AMGM menunjukkan cakupan layanan air bersih sudah bisa melayani 80 persen dari jumlah kepala keluarga (KK) di Kota Mataram dan 40 persen KK di Lobar. Meski demikian, cakupan layanan itu sudah melebihi rata-rata target cakupan layanan yang ditetapkan pemerintah pusat.

“Rata-rata nasional hanya 20 persen, tetapi kita sudah lebih dari 48 persen. Itu sudah di atas RPJMN Pak Presiden Prabowo yang menyebutkan bahwa di 2029 harus di atas 40 persen,” bebernya.

Diakuinya, tidak adanya penambahan sumber air baru menjadi alasan mengapa jumlah konsumen di Lobar masih di angka sekitar 48 persen. Namun, dengan penambahan SPAM Meninting dan Dodokan akan menambah konsumen baru.

Meski sudah melebihi rata-rata target nasional, Sudirman mengatakan PT AMGM belum puas karena pihaknya menargetkan seluruh warga Lobar dan Mataram terlayani air bersih.

“Peningkatan konsumen kita per tahun 5 persen,” pungkasnya. (win)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *