MATARAM – Kerja Kementerian Agama Provinsi NTB dalam memonitor penerbitan Visa Calon Jamaah Haji (CJH) tak ada henti-hentinya. Melaui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPHI) 2025, pihaknya terus memantau jamaah yang belum mengantongi visa. Alhasil, untuk Kloter dua Lombok Tengah, semula 51 jamaah belum mengangtongi visa, terisa enam jamaah.
“Dari 51 itu, tersisa enam visa belum keluar. Kalau ndak malam ini, besok Insya Allah keluar Visa jamaah, tegas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) NTB, Zamroni Aziz saat beri keterangan Pers Senin (05/05) di Mataram.
Zamroni meluruskan informasi yang beredar visa kloter dua sebanyak 52. Malam itu, satu visa keluar atas nama Lalu Ramdani yang juga merupakan Panitia Haji Daerah (PHD). Setelah panitia menginformasikan, yang bersangkutan langsung ikut terbang ke Madinah bersama kloter lainnya.
“Jadi bukan 52, tetapi 51,” katanya.
Untuk CJH yang telah mengantongi visa tersebut, dijadwalkan akan berangkat pada Kloter enam dan tujuh. Kloter enam merupakan kloter utuh Lombok Tengah. Sementara Kloter tujuh merupakan kloter Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Ditegaskannya, Visa ini domainnya pemerintah Arab Saudi. Sementara Arab Saudi tidak hanya mengurus Indonesia tetapi jutaan umat se dunia. Oleh karennya, pihaknya terus menunggu semua Visa CJH yang belum keluar.
“Semua on proses. Kami tetap memonitor. Teman-teman kerja 24 jam. Kami sudah mengajukan semua permohonan visa jauh-jauh hari sebelumnya. Tetapi sekali lagi ini domain disana. Kita berdoa, semoga semuanya cepat keluar,” terangnya.
Zamroni menyampaikan, kekosongan Seat maskapi saat itu, diisi langsung oleh jamaah yang telah mengantongi visa. Kemenag seketika langsung menghubungi salah satu KBIH. Termasuk satu jamaah atas nama Suhaimi Samsuri yang merupakan PHD Kloter Lombok Barat yang tertunda berangkat, diterbangkan di kloter dua.
Sementara itu, Zamroni pun meluruskan CJH yang belum mengantongi visa lolos masuk Asrama. Katanya, sebelumnya Kanwil Kemenag telah meminta kabupaten kota agar memberitahukan jamaah tidak keluar rumah jika visa belum turun.
“Jadi kami sudah meminta kabupaten kota, tolong kasih tau jamaah jangan keluar rumah apalagi sampai ikut masuk asrama kalau mereka belum turun visa,” katanya.
Ia juga membantah adanya penelantaran jamaah. Foto yang beredar bukan ditelantarkan. Namun jamaah tersebut kecapean sehingga butuh istirahat.
“Insya Allah tidak ada yang ditelantarkan. Komitmen kami untuk melayani semua jamaah secara maksimal,” ujarnya.
Pelaksanana haji, tidak serta merta menjadi gawe Kemeneterian Agama. Namun ini merupakan gawe negara.
“Komitmen kami, Kemenag (dibawa) Prabawo Gibran supaya haji ini berjalan baik. Kami hanya menjalankan sesuai aturan dan regulasi yang ada,” teganya.
Zamroni memohon doa dukungan masyarakat NTB. Supaya semua proses pelaksanaan haji ini berjalan dengan lancar.
“Kami berharap kepada kita semua. Mohon dukungannya seluruh masyarakat NTB. Kami akan terus berbuat maksimal. Kami kerja 24 jam untuk mengejar visa yang mungkin belum jeliar. Insya Allah semua on preses. Kami yakini semua diberangkatkan sampai kloter 12,” pungkasnya. (jho)