MATARAM – Hari pelantikan Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal (LMI) mendapatkan fitnah seakan dirinya memerintahkan Direktur RSUP NTB, dr Lalu Herman Mahaputra alias dokter Jek mengusir pasien yang tinggal di rumah singgah. Hal itu ditegaskan gubernur dalam akun resminya, Dr Lalu Muhammad Iqbal Page.
“Bismillah. Hari pelantikan ditimpa fitnah. Untuk diketahui kami belum memberi intruksi/perintah apapun kepada siapapun (termasuk dirut RSUP) atas nama wewenang kami sebagai gubernur dan wakil gubernur,” tegas LMI Selasa, (22/02).
Apa yang disampaikan LMI itu untuk meluruskan postingan pemilik akun Facebook Arnan Dwi Anggara yang menguploud vidoe kejadian pengusiran sejumlah pasien RSUP di rumah singgah. Apalagi dalam tulisannya terasebut menulis langsung “Baru 1 Hari lantik Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal & Indah Dhamayanti Putri langsung tancap gas menggusur rumah singgah di RSUD Provinsi NTB”.
Dalam tulisan lanjutanya dengan fulgar pemilik akun itu menuliskan ‘penggusuran rumah singgah gratis di RSUD Provinsi NTB untuk pasien dan masyarakat miskin dilakukan dilakukan ataa dasar perintah langsung Gubernur/Wakil Gubernur NTB terpilih Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri’.
Pengusiran pasien tersebut dikarenakan pihak RSUP akan membongkar rumah singgah untuk kepentingan lahar parkir RS.
Miq Iqbal sapaannya saat ini masih mengikuti retreat kepala daerah seluruh Indonesia di Akmil Magelang usai dilantik 20 Februari kemarin. Sehingga dirinya tidak mengetahui kejadian tersebut. Miq Iqbal baru mengetahui ketika postingan tersebut viral. Namun demikin, kejadian pengusiran pasien di rumah singgah itu menjadi atensi seriusnya.
Informasi yang didapatkan media ini, Miq Iqbal menurunkan tim di lapangan mengecek langsung kejadian sebenarnya. Pihaknya tidak menginginkan masyarakat mendapatkan informasi yang keliru apalagi hoax. Miq Iqbal tidak menghendaki adanya kegaduhan yang dialami masyarakat NTB dalam kejadian tersebut. Apalagi informasi yang didapatkannya adanya upaya ‘pengerahan’ preman yang dilakukan Dirut RSUP tersebut.
“Kami atensi kejadian ini,” tegasnya.
“Saya turut prihatin atas kejadian seperti ini,” ungkap Miq Iqbal saat zoom disela sela retreat di Magelang.
Gubernur NTB Miq Iqbal menegaska. Pertama agar rumah singgah tersebut diberikan ijin dan kesempatan kembali kepada keluarga pasien untuk tetap tinggal di rumah singgah itu sampai menemukan tempat yang pasti sebagai solusi permanen.
Kedua, untuk siapapun yang mengalami luka baik itu security dan atau masyarakat mohon untuk di berikan pengobatan sampai sembuh.
Ketiga Miq Iqbal meminta komunikasi publik diperbaiki. Menjadi hal penting dalam hal seperti ini, karena informasi yang baik harus sampai kepada masyarakat sehingga tidak menjadi berita negatif yang tidak sesuai dengan fakta yang ada. (jho)