MATARAM – Komisi II DPRD Provinsi NTB menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pariwisata NTB, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB.

Rapat ini berlangsung di Ruang Rapat Komisi II pada Rabu, 22 Januari 2025, dipimpin oleh Hj. Megawati Lestari, SH, MH, anggota DPRD Dapil Lombok Tengah dari Fraksi Golkar.

Sejumlah anggota DPRD turut hadir, termasuk H. Ruslan, Hj. Rohani, Hj. Nanik, Hulaini, H. Arif Rahman Hakim, dan H. Muhanan dari Fraksi PKS. Namun, agenda pembahasan terkait Dinas Pariwisata NTB terpaksa dijadwalkan ulang karena kepala dinas berhalangan hadir.

Ketua BPPD NTB, Sahlan M. Saleh, memaparkan sejumlah poin penting terkait perkembangan pariwisata NTB.

Menurutnya, sektor pariwisata memiliki dampak ekonomi yang signifikan, meskipun perhatian terhadap pengembangannya masih terbatas. Dengan anggaran yang minim, BPPD NTB tetap berkomitmen menjalankan berbagai program promosi untuk memajukan pariwisata daerah.

Sahlan menjelaskan bahwa keberhasilan promosi pariwisata pada 2024 tercermin dari peningkatan okupansi hotel serta jumlah wisatawan yang masuk ke NTB melalui berbagai pintu masuk.

Beberapa kegiatan unggulan yang telah dilakukan BPPD NTB sepanjang tahun tersebut meliputi rapat koordinasi dengan pelaku pariwisata, partisipasi dalam ARRC Mandalika, Sail Indonesia di Sumbawa yang menarik wisatawan Eropa dan Amerika, gathering promosi pariwisata Sumbawa.

Kegiatan lainnya dukungan pada Ite Begawe serta penyelenggaraan Fun Run Senggigi untuk mempromosikan kawasan wisata Senggigi, Rinjani Travel Mart yang melibatkan 46 seller dan buyer dari berbagai daerah, Mandalika Travel Mart yang menghadirkan 90 buyer dan 50 seller dari dalam maupun luar negeri, World Islamic Tourism Forum (WITF) di Jakarta dengan 195 buyer dari berbagai wilayah. Partisipasi di Matta Fair meski terbatas pada booth kecil karena kendala anggaran, serta Rakornar Pariwisata yang diikuti 500 peserta dari seluruh Indonesia.

BPPD NTB telah merumuskan fokus utama dalam program kerja 2025. Yaitu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara, memperkuat citra pariwisata melalui dukungan event. Mengembangkan sarana promosi pariwisata, melakukan riset promosi yang terukur, dan membangun kemitraan strategis dengan asosiasi pariwisata.

Untuk merealisasikan program tersebut, BPPD NTB mengajukan kebutuhan anggaran sebesar Rp 10,1 miliar.

Sahlan menegaskan bahwa sektor pariwisata merupakan jalur tercepat untuk mewujudkan NTB yang makmur dan mendunia.

Dengan langkah strategis ini, NTB diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun internasional, serta meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah. (red)

100% LikesVS
0% Dislikes
Post Views : 365

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *